Sedikit berbeda dengan AFP, media ABC menyorot bagaimana pendapat warga Indonesia tentang peraturan di tengah pandemi.
Seorang warga ibu kota Jakarta, Sabriyanti (42) mengatakan kepada ABC bahwa dia berharap pemerintah memberlakukan aturan jarak sosial yang lebih ketat.
"Seharusnya pemerintah lebih tegas, karena kita masih bisa melihat keramaian dan mereka yang tidak memakai masker," ujar Sabriyanti.
Warga lainnya, seorang mahasiswa yang berusia 20 tahun, Muhaimin Zega mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan "aturan yang jelas agar masyarakat bisa mengerti."
"Kita tidak bisa menyalahkan semuanya pada rakyat, itu tanggung jawab pemerintah untuk mengendalikan rakyatnya," kata mahasiswa itu.
Baca Juga: Salah Satu Cara Melawan Covid-19, Tito Karnavian: Vaksin Bukanlah Obat!
Media yang berbasis di Sydney itu juga melaporkan bahwa banyak kritikan dan tudingan yang disematkan kepada pemerintah Indonesia terkait tingkat pengujian dan pelacakan yang rendah di dunia.
Menurut media Australia Indonesia berfokus pada pengamanan vaksin namun mengorbankan upaya penegakan protokol kesehatan. Sementara media Skotlandia, Evening Express menyoroti seberapa banyak Indonesia membutuhkan dosis vaksin.
Menurut media yang berbasis di Aberdeen itu, Indonesia akan membutuhkan hampir 427 juta dosis vaksin dengan perkiraan sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi karena luasnya wilayah negara.
"Sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi di negara yang punya lebih dari 17.000 pulau itu, di mana transportasi dan infrastruktur terbatas di beberapa tempat," ungkap Evening Express.
Media itu juga mengulas tentang Jakarta dengan mewartakan bahwa ibu kota adalah tempat paling terdampak di Indonesia dengan total kasus infeksi 254.000 pada Selasa dan angka kematian mencapai 4.077 jiwa.
Faktanya, melansir AFP yang mengutip dari sumber independen, virus corona telah menewaskan lebih dari 600 dokter, perawat dan pekerja medis lain di Indonesia karena persediaan alat pelindung diri (APD) yang terbatas.
Baca Juga: Rabu Besok, Jokowi Bakal Terima Suntikan Vaksinasi Covid-19 Kedua