Sonora.ID - Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan dalam kurun waktu yang singkat. Selama kurun waktu 11 bulan, kasus covid-19 di Indonesia menyentuh angka 1 juta kasus.
Bahkan, menurut data Indonesia adalah negara pertama yang menyentuh angka 1 juta kasus penularan covid-19 di negara-ngera ASEAN.
Hal ini pun langsung menjadi sorotan media asing seperti kantor berita AFP, Media Perancis, media ABC, dan beberapa media lainnya.
Media-media asing tersebut menyoroti tingginya angka penularan di negara Indonesia. Kantor berita AFP melaporkan lonjakan kasus infeksi virus corona di Indonesia dengan judul "Indonesia passes one million coronavirus cases" atau berarti Indonesia telah melampaui 1 juta kasus virus corona.
Baca Juga: Indonesia Punya 600 Juta Vaksin, Malaysia Tanggapi Sinis Hingga Sebut NKRI Negara Terbelakang
Melalui lamanya AFP menyebutkan bahwa tingka pengujian di Indonesia masih tergolong rendah dan ada kemungkinan angka sebenarnya lebih parah dari yang ditunjukan.
Sementara, media Perancis itu juga mengabarkan situasi rumah sakit-rumah sakit di Indonesia kewalahan dengan kasus infeksi Covid-19.
Media Perancis meluliskan Headline dengan judul "satu negara yang paling terdampak di Asia". Media AFP juga mengutip pernyataan pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono yang mengatakan, "Saya pikir kami telah mengalami 1 juta kasus Covid-19 sejak lama."
Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta Kasus, Satgas: 13.094 Kasus Baru Dalam 24 Jam Terakhir
Selain itu perkataan Epidemiologi Pandu Riono yang juga dikutip adalah "Kami masih mendaki sebuah gunung dan kami bahkan tidak tahu di mana puncaknya. Ini adalah pendakian yang tiada pernah berakhir."
Selain AFP, media Australia ABC juga mewartakan lonjakan kasus infeksi virus corona di Indonesia dengan judul "Indonesia set to pass 1 million coronavirus cases as vaccinations roll out" atau berarti Indonesia lampaui 1 juta kasus virus corona beriringan dengan peluncuran vaksin".
Sedikit berbeda dengan AFP, media ABC menyorot bagaimana pendapat warga Indonesia tentang peraturan di tengah pandemi.
Seorang warga ibu kota Jakarta, Sabriyanti (42) mengatakan kepada ABC bahwa dia berharap pemerintah memberlakukan aturan jarak sosial yang lebih ketat.
"Seharusnya pemerintah lebih tegas, karena kita masih bisa melihat keramaian dan mereka yang tidak memakai masker," ujar Sabriyanti.
Warga lainnya, seorang mahasiswa yang berusia 20 tahun, Muhaimin Zega mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan "aturan yang jelas agar masyarakat bisa mengerti."
"Kita tidak bisa menyalahkan semuanya pada rakyat, itu tanggung jawab pemerintah untuk mengendalikan rakyatnya," kata mahasiswa itu.
Baca Juga: Salah Satu Cara Melawan Covid-19, Tito Karnavian: Vaksin Bukanlah Obat!
Media yang berbasis di Sydney itu juga melaporkan bahwa banyak kritikan dan tudingan yang disematkan kepada pemerintah Indonesia terkait tingkat pengujian dan pelacakan yang rendah di dunia.
Menurut media Australia Indonesia berfokus pada pengamanan vaksin namun mengorbankan upaya penegakan protokol kesehatan. Sementara media Skotlandia, Evening Express menyoroti seberapa banyak Indonesia membutuhkan dosis vaksin.
Menurut media yang berbasis di Aberdeen itu, Indonesia akan membutuhkan hampir 427 juta dosis vaksin dengan perkiraan sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi karena luasnya wilayah negara.
"Sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi di negara yang punya lebih dari 17.000 pulau itu, di mana transportasi dan infrastruktur terbatas di beberapa tempat," ungkap Evening Express.
Media itu juga mengulas tentang Jakarta dengan mewartakan bahwa ibu kota adalah tempat paling terdampak di Indonesia dengan total kasus infeksi 254.000 pada Selasa dan angka kematian mencapai 4.077 jiwa.
Faktanya, melansir AFP yang mengutip dari sumber independen, virus corona telah menewaskan lebih dari 600 dokter, perawat dan pekerja medis lain di Indonesia karena persediaan alat pelindung diri (APD) yang terbatas.
Baca Juga: Rabu Besok, Jokowi Bakal Terima Suntikan Vaksinasi Covid-19 Kedua