Palembang, Sonora.ID - Perayaan Cap Go Meh di Kota Palembang merupakan rangkaian dari perayaan Imlek pada Februari 2021 mendatang secara resmi ditiadakan.
Hal ini diungkapkan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani kepada awak media beberapa waktu lalu.
Isnaini mengatakan, ditiadakannya perayaan Cap Go Meh pada tahun ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan angka kasus yang terus meningkat ditambah lagi kondisi zona Covid di Kota Palembang yang fluktuatif, terkadang orange dan merah.
“Karena Cap Go Meh ini kan bulan Februari, sedangkan ini sudah mendekati hari-H, sehingga sudah ada perbincangan dari pengurus yayasan bahwa Cap Go Meh tahun ini ditiadakan,” katanya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Pemerintah Provinsi Sumsel Minta BUMD Berinovasi
Ia mengatakan, pertimbangan ditiadakannya Cap Go Meh di Pulau Kemaro karena menghindari penularan Virus Corona.
Pasalnya, setiap tahunnya ada 40 ribu pengunjung dari berbagai negara dan wilayah. Sehingga dikhawatirkan akan adanya klaster baru penularan Covid-19.
“Pihak yayasan mengatakan akan ditiadakan karena khawatir memperparah kasus Covid, mengingat pada perayaan Cap Go Meh tahun lalu saja ada 40 ribu pengunjung. Jadi ditakutkan akan ada klaster baru Covid-19,” ucapnya.
Baca Juga: Pengamat: 2021, Pemerintah Perlu Mengevaluasi Penerima Bantuan
Cap Go Meh merupakan rangkaian dari perayaan Imlek. Biasanya, satu bulan sebelum perayaan atau sekitar awal Januari itu sudah ada rangkaian acara pendukungnya sebelum menuju hari H Cap Go Meh di Pulau Kemaro.
“Biasanya sebelum perayaan Cap Go Meh ada rangakaian acara pendukung, tapi sekarang saja belum ada acara seperti tahun lalu, karena Covid ini, mungkin mereka juga khawatir menimbulkan keramaian,” katanya.
Isnaini mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan surat edaran untuk melarang Cap Go Meh karena ini merupakan rangkaian kegiatan ibadah masyarakat Tionghoa dan pemeluk agama Budha. Sehingga pihaknya mempersilakan dengan mengutamakan protokol kesehatan.
“Tidak ada edaran dari kita (pemkot) yang berupa larangan, karena ini rangkaian keagamaan,” katanya.
Selain itu, pengelola Pulau Kemaro pun dipastikan sudah menerapkan protokol kesehatan kepada pengunjung selama pandemi ini. Diantaranya membatasi jumlah pengunjung 50 persen dari kapasitas, termasuk pada saat Cap Go Meh.
“Kalender of Event Pariwisata 2021 untuk perayaan Cap Go Meh sudah pasti ditiadakan jika pihak yayasan tidak menggelar,” katanya.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan Calender of Event Pariwisata Kota Palembang lainnya tetap ada. Berbeda dari tahun lalu yang mencapai 100 event lebih, tahun ini hanya sekitar 80 event.
Baca Juga: Pengamat: Meski Setahun Dilanda Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Cukup Baik