Palembang, Sonora.ID – Pemerintah telah menempuh berbagai macam cara untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, namun angka kasusnya dari hari ke hari masih menunjukkan peningkatan.
Prof. Dr. dr. Yuwono. M. Biomed, Tenaga Ahli Satgas Covid -19 Sumsel kepada Sonora (1/2/2021) mengatakan bahwa penyumbang kasus Covid tertinggi nasional berada di pulau jawa sebesar 65 %, sementara sumatera khususnya Sumsel menyumbang sebesar 1,35 %.
“Angka RO atau penularan masih diatas satu, artinya masih akan ada kasus seperti sekarang, untuk sumsel sejak awal pandemi sampai sekarang RO nya sekitas 1,2, secara nasional kita menyumbang 1,35 % sementara 65 % kasus covid berada dipulau jawa,” ujarnya.
Baca Juga: Lahannya Ditertibkan Satpol PP, Pemilik Lapak Komunitas Catur ini Kaget
Ia menambahkan kesulitan lain dalam mengatasi pandemi adalah karena banyak muncul varian baru dari virus corona.
“Seluruh dunia sudah ditemukan 12 sampai 13 varian dari covid ini, di Indonesia ditemukan 4 varian, satu varian saja membutuhkan penanganan dan kajian yang luar biasa apalagi sampai empat varian,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa dari pasien yang dirawat menunjukkan bahwa adanya infeksi berulang terhadap pasien covid -19.
“Langkah virus lebih cepat sepuluh kali dari kita, dengan penularan yang cepat sulit ditangani sesegera mungkin, kecuali dengan berbagai langkah langkah pemerintah seperti 3 M, 3 T dan vaksinasi, semua langkah harus ditempuh,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Perlu Repot, Pengiriman Obat di Palembang Bisa Melalui Gojek
Ia menjelaskan usaha pembatasan mobilitas masyarakat harus dikembalikan kepada esensi awalnya yaitu karantina, artinya sesorang jangan keluar dari wilayahnya dan orang lain jangan masuk ke wilayah lain.
“Di Indonesia ada 12 daerah yang tinggi kasusnya, tiga daerah di sumatera, seluruh pulau jawa, Bali, Kalimantan Selatan, Kaltim dan Papua. Jangan masuk ke duabelas daerah itu dan dari daerah itu jangan masuk ke daerah lain, itu lebih efektif ketimbang pembatasan warga,” pungkasnya.