Sonora.ID – Musisi Barry Likumahuwa kembali menciptakan karya baru melalui single yang berjudul 'Nona Manis' yang baru saja dirilis di semua digital platform pada 5 Februari 2021 lalu.
Diketahui, lagu 'Nona Manis' ini ia buat karena terinspirasi oleh istrinya yakni Adinsa Shalahita, yang biasa dipanggilnya dengan sapaan sayang 'Nona Manis'.
Istilah 'Nona Manis' itu sendiri merujuk kepada seorang gadis cantik di dalam bahasa Melayu Maluku.
Baca Juga: Musisi Senior Benny Likumahuwa Meninggal Dunia Pada Usia 73 Tahun
Dalam proses produksi kreatif lagu tersebut, Barry mengajak produser hip-hop dan duo rapper muda RASCALS.
Biasanya Barry membuat beatnya sendiri, namun kali ini ia mempercayakannya kepada Indra Prof atau yang biasa disebut Prof D.
Pendekatan nuansa musik di lagu ini pun menjadi sesuatu yang cukup memberi warna berbeda dari karya-karya Barry sebelumnya.
Baca Juga: Penampilan Memukau The Weeknd Saat Mengisi Acara Super Bowl 2021
Lagu ini begitu kental dengan vibes atau nuansa hiphop dekade 90an, secara spesifik Barry pun mengakui bahwa style lagu “Nona Manis” ini dipengaruhi musisi hiphop seperti Skee Lo, Dr. Dre, 2Pac dan semacamnya.
Sementara, duo rapper RASCALS sebelumnya dikenal dengan nama Lil Rascal, yang sempat populer dengan lagunya yang berjudul 'PAPUY' dan 'GUE KECE' yang video clipnya mencapai 2 juta penonton di YouTube.
Duo tersebut memberikan sentuhan hiphop yang cukup kental dengan ritme yang unik menggunakan perpaduan bahasa Indonesia, Inggris, dan sedikit logat Ambon.
Tidak hanya itu, Barry juga berkolaborasi dengan kolaborator lama dari era BLP yaitu Matthew Sayersz.
Baca Juga: Pakai Artwork Seniman Tanpa Izin, Pamungkas Minta Maaf dan Klarifikasi
Matthew turut menampilkan suara khasnya menjadi pemanis dari lagu “Nona Manis” dengan alunan emas yang keluar dari pita suaranya. Ini menjadi sebuah reuni yang cukup apik setelah 1 dekade lamanya mereka tidak berkarya bersama.
Selain ada sentuhan bahasa sehari-hari Ambon, ada juga unsur Tifa alat musik tradisional Maluku yang direkam oleh percussionist Georgie Tanasale.
Barry menggali kembali sisi akar kebudayaan Maluku, terutama semenjak kepergian sang Ayah Benny Likumahuwa Juni 2020 lalu, yang selama ini memberikan Barry pemahaman tentang kebudayaan Maluku sehingga membuat Barry merasa perlu meneruskan legacy akan kecintaan terhadap budaya Indonesia Timur dari sang Ayah.
Baca Juga: Rendy Pandugo Rilis Mini Album (EP) Bertajuk 'SEE YOU SOMEDAY'