Sonora.ID - Persaingan harga yang ketat kerap kali menjadi batu sandungan utama para pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah. Pasalnya harga adalah salah satu faktor yang mempengaruhi daya tarik dan daya beli kostumer.
Bahkan perbedaan harga yang tipis masih saja mampu untuk menarik minat konsumen dalam membeli produk.
Mengenai persaingan harga, CEO Power Commerce, Hadi Kuncoro menjelaskan bahwa sebenarnya hal tersebut bukanlah perkara yang sulit.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh pebisnis dan UMKM dalam menghadapi persaingan harga di pasaran.
Baca Juga: Technopreneurship Sistem yang Memadukan Bisnis dan Teknologi
Hal ini dijelaskannya pada sesi webinar bersama Smart FM dengan topik Ekonomi Outlook Strategi Succes and Survive On 2021.
"Pertama pada saat kita menentukan menjadi seorang pebisnis atau membangun UMKM harus tau apa yang mau kita bangun (jenis bisnis), dan yang pertama harus dibangun adalah produk" tutur Hadi Kuncoro.
Hadi menegaskan bahwa jika seorang pebisnis telah mengetahui alasan dan keinginannya dalam membangun bisnis tertentu maka hal ini akan memudahkannya dalam memahami dan menjajaki rules di pasar.
Baca Juga: Growth Value Investing: Strategi Ampuh Investasi Ketika Market 'Jatuh'
Untuk persaingan harga sendiri, Hadi menyarankan agar para pelaku bisnis melakukan survey dan riset terlebih dahulu usai menentukan barang yang akan dijual kepada kostumer.
Usai mengetahui dan melakukan riset para pelaku UMKM atau pebisnis dapat langsung memberikan harga paling masuk akal pada produknya.
"Nah produk (yang telah ditentukan) akan mengambil peranan terkait harga jual apakah lebih murah import ( reseller brand lain) ataukah lebih murah bikin sendiri dan sejenisnya itu nanti pilihan," tegasnya.
Selain itu, CEO Power Commerce tersebut menuturkan bahwa untuk mendapatkan harga yang bersaing dan bagus ada baiknya untuk mengedepankan produk lokal.
Pasalnya produk lokal dinilai jauh lebih murah dan efisien serta memiliki kualitas yang tak kalah baik dengan produk non lokal.
"Banyak produk lokal yang bisa diolah secara lokal akan sanggup untuk berkompetisi serta bersaing dari sisi harga. Banyak sumber daya lokal yang bisa dimanfaatkan untuk menekan harga. Hal ini menjadi bagian paling penting yang harus dilakukan," tegasnya.
Baca Juga: Buy on Weakness atau BoW, Strategi Trading Saham Saat Koreksi
Dalam hal ini Hadi Kuncoro mengklasifikasikan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM atau pebisnis dalam menyikapi persaingan harga.
1. Tentukan produk
Jenis produk yang Anda pilih untuk dijual akan menentukan harga jual dari produk Anda sendiri. Sebelum menentukan produk tertentu ada baiknya untuk menyeleksi produk.
Apakah produk tersebut sesuai dengan daya beli dan kebutuhan konsumen yang Anda sasar. Setelah menentukan produk tertentu ada baiknya untuk mengenali dan mempelajari tentang produk yang Anda jual.
Saat Anda mengenali manfaat dan fungsi dari produk tersebut Anda dapat menjual dengan harga tertentu. Manfaat yang ada pada produk harus mampu Anda jual semaksimal mungkin dan menjadi materi promosi.
Baca Juga: Keren, Wanita Ini Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring
Contoh Anda menjual produk kecantikan yang memiliki kandungan niacinamide, maka Anda dapat memberi tahu konsumen bahwa produk ini dapat mencerahkan jika digunakan secara terus menerus.
2. Jangan buru buru bikin brand
Hal kedua yang harus Anda pahami dalam berperang harga dengan kompetitior adalah jangan terburu-buru membuat brand sendiri.
"yang kedua jangan lompat bikin brand (merek dagang sendiri), harusnya setelah tau produk yang akan dijual Anda harus mengerti untuk siapa produk tersebut (pasarnya), kita mau letakan pada pasar yang mana," tutur Hadi Kuncoro Selasa, (9/2/2021).
Baca Juga: Manfaatkan Limbah Kayu, Nurfaisal Sukses Dirikan Bisnis Jam tangan
3. Kenali Pasar Produk Anda
Sejatinya tak selamanya harga barang lebih murah akan menarik konsumen lebih banyak untuk datang. Maka ada pentingnya untuk mengelani dan paham dimana pasar yang Anda tuju.
Pasalnya tidak semua konsumen mencari harga yang termurah. Dalam hal ini mengenali pasar produk berarti memahami tipe konsumen seperti apa yang akan Anda tuju.
Jika konsumen yang mengepentikan kulialitas maka Anda dapat melakukan branding pada produk Anda dengan mengedepankan keunggulan produk dan memberikan harga yang bersaing.
"Harus tau target market, segmen mau level kostumer yang seperti apa, misalnya (produk) Jahe di packing secara mewah maka pasar yang disasar adalah kostumer dengan pendapatan tertentu," lanjutnya.
Baca Juga: Ingin Berinvestasi Saham, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini Agar Sukses
4. Target audiens
Hadi menegaskan bahwa penentuan target audiens akan mempengaruhi biaya atau harga jual suatu produk.
Level dan kemampuan serta kebutuhan audiens harus ditarget dengan baik agar kita dapat unggul dibandingkan kometitor.
Tidak hanya itu, Anda juga harus memperhatikan "custumeer Experiens" hal ini akan menambah nilai jual lebih kepada pelanggan.
Baca Juga: Dari Cupang menjadi Cuan, Ikan Hias yang Bukan Sekadar Tren Sesaat
5. Pengetahuan
Dari seluruh metode hal terpenting yang harus dimiliki oleh pelaku umkm atau pebisnis adalah pengetahuan.
Pengetahuan disini beraarti Anda paham dan mengerti keunggulan produk, taget audiens, level kostumer, kondisi pasar, dan juga pemanfaatan tehnologi untuk menyasar kostumer.
Salah satu pemanfaatan tehnologi untuk menaikan jumlah penjualan adalah dengan memanfaatkan iklan, seperti Instagram ads, Facebook Ads, membuka toko di marketplace yang ada di Indonesia.
"Kita harus tau alat yang digunakan untuk berperang dipasar, maka Knowledge (pengetahuan) melakukan strategi bisnis, melakukan branding, melakukan bisnis model dan menentukan custumer experiens serta teknologi apa yang akan digunakan, memegang peranan penting," tegas Hadi Kuncoro.
Baca Juga: Meski Masih Pandemi, Pasar Saham di Tahun 2021 Sangat Berpeluang