"Ketika sekarang diingatkan kalau seperti itu 10 tahun lagi ya baguslah supaya pemerintah sadar bahwa susah untuk mencapai itu dengan kecepatan saat ini. Sungguh sulit apalagi wilayah Indonesia kan tidak semua gampang dijangkau,’’ ujar Pandu kepada DW Indonesia pada Senin (08/02).
Ketika ditanya soal target JokowI yang mengharapkan vaksinasi rampung dalam waktu setahun, Pandu mengatakan Jokowi berbicara tidak realistis.
"Pak Jokowi itu kalau ngomong seenaknya sendiri’’.
"Jadi dia ngomong asal jeplak saja tidak realistis. Seharusnya dia mem-backup, support anak buahnya jangan meneror anak buahnya,’’ ujarnya.
Baca Juga: Vaksinasi Tahap Pertama, Jatim Tuntaskan 10 Daerah
Pandu menambahkan, dirinya tidak akan menggunakan target vaksinasi pada 181 juta penduduk Indonesia untuk mengakhiri pandemi dengan konsep kekebalan kelompok (herd immunity).
Menurutnya, untuk menangani pandemi, Indonesia harus bisa menekan penularan kasus dan menekan angka kematian.
"Berapa banyak yang kita vaksinasi, kelompok mana yang harus divaksinasi, kalau untuk vaksinasi. Sedangkan untuk menekan angka kematian seharusnya lansia dulu. Kejar (vaksinasi) lansia, semua panti Jompo, di rumah, semua harus di vaksinasi sehingga mereka tidak terinfeksi, tidak akan masuk rumah sakit atau tidak akan mati atau sedikit yang mati. Kita sudah sukses di situ kalau bisa menekan Pandemi,’’ tambahnya.
Baca Juga: Jalani Vaksin Kedua, Nurdin Abdullah Akui Nafsu Makan Bertambah