Bloomberg Sebut Vaksinasi RI Butuh Waktu 10 Tahun, Epidemiologi: Indonesia Tak Punya Perencanaan Nasional

13 Februari 2021 08:25 WIB
Soal Vaksin di Indonesia, Epidemiologi: Indonesia Tidak Punya Perencanaan Nasional
Soal Vaksin di Indonesia, Epidemiologi: Indonesia Tidak Punya Perencanaan Nasional ( Instagram/ Jokowi)

Sonora.ID - Bloomberg Vaccine Tracker memprediksi Indonesia akan menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dalam waktu 10 tahun lagi.

Berdasarkan data yang dirangkum Strait Times, dunia membutuhkan waktu 7 tahun untuk bisa memvaksinasi 75 persen populasi global dengan pemberian dua dosis vaksin.

Anthony Fauci, seorang pakar penyakit menular di Amerika Serikat mengatakan butuh 70 hingga 85 populasi yang diberi vaksin untuk bisa lepas dari pandemi virus corona.

Sementara itu, Israel merupakan negara dengan tingkat pemberian vaksi tertinggi di dunia.

Mereka mampu memvaksin 75 persen dalam waktu dua bulan.

AS memprediksi Israel akan mencapai targetnya pada akhir tahun 2021.

Baca Juga: Vaksinasi Disebut Bangkitkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Sedangkan China, membutuhkan 5,5 tahun untuk bisa memvaksinasi target populasinya.

Dari negara di atas, situasi suram pun diprediksi akan terjadi di negera-negara seperti India, Indonesia, dan Rusia yang kemungkinan butuh waktu 10 tahun untuk bisa menginokulas populasinya dengan kecepatan vaksin sekarang.

Menanggapi hal itu, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa data tersebut baru analisa awal karena nantinya kecepatan vaksinasi berubah-ubah.

Namun dengan analisa tersebut, dirinya menyebut ini bisa menjadi pengingat untuk penanganan pandemi di Indonesia.

Baca Juga: Hasil Vaksin Covid-19 Mulai Terlihat, Erick Thohir: Tadinya 200 Kasus, Turun menjadi…

"Ketika sekarang diingatkan kalau seperti itu 10 tahun lagi ya baguslah supaya pemerintah sadar bahwa susah untuk mencapai itu dengan kecepatan saat ini. Sungguh sulit apalagi wilayah Indonesia kan tidak semua gampang dijangkau,’’ ujar Pandu kepada DW Indonesia pada Senin (08/02).

Ketika ditanya soal target JokowI yang mengharapkan vaksinasi rampung dalam waktu setahun, Pandu mengatakan Jokowi berbicara tidak realistis.

"Pak Jokowi itu kalau ngomong seenaknya sendiri’’.

"Jadi dia ngomong asal jeplak saja tidak realistis. Seharusnya dia mem-backup, support anak buahnya jangan meneror anak buahnya,’’ ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Pertama, Jatim Tuntaskan 10 Daerah

Pandu menambahkan, dirinya tidak akan menggunakan target vaksinasi pada 181 juta penduduk Indonesia untuk mengakhiri pandemi dengan konsep kekebalan kelompok (herd immunity).

Menurutnya, untuk menangani pandemi, Indonesia harus bisa menekan penularan kasus dan menekan angka kematian.

"Berapa banyak yang kita vaksinasi, kelompok mana yang harus divaksinasi, kalau untuk vaksinasi. Sedangkan untuk menekan angka kematian seharusnya lansia dulu. Kejar (vaksinasi) lansia, semua panti Jompo, di rumah, semua harus di vaksinasi sehingga mereka tidak terinfeksi, tidak akan masuk rumah sakit atau tidak akan mati atau sedikit yang mati. Kita sudah sukses di situ kalau bisa menekan Pandemi,’’ tambahnya.

Baca Juga: Jalani Vaksin Kedua, Nurdin Abdullah Akui Nafsu Makan Bertambah

 

Pandu memberikan contoh negara Jerman yang mempunyai batasan tingkat infeksi Covid-19 yang masih dapat diterima yakni 50 kasus per 100.000 penduduk dalam periode tujuh hari.

Angka tersebut itu berlaku untuk menentukan langkah-langkah pengendalian pandemi.

Jika kasus infeksi melewati batas targer, Jerma akan memberlakukan pengetatan aturan pembatasan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut Pandu, sejak awal Indonesia tidak memiliki perencanaan.

"Indonesia tidak punya perencanaan nasional untuk mengontrol pandemi,’’ seperti itu.

"Seharusnya sebagai negara modern yang mengerti manajemen pemerintahan yang modern itu harus punya planning. Ironis negara Indonesia tidak punya national plan bagaimana mengendalikan pandemi sampai sekarang,’’ jelasnya

Baca Juga: Jalani Vaksin Kedua, Nurdin Abdullah Akui Nafsu Makan Bertambah

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Corona RI: ''Indonesia Sejak Awal Tak Punya Perencanaan Nasional'' Kata Epidemiolog.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm