Pandu memberikan contoh negara Jerman yang mempunyai batasan tingkat infeksi Covid-19 yang masih dapat diterima yakni 50 kasus per 100.000 penduduk dalam periode tujuh hari.
Angka tersebut itu berlaku untuk menentukan langkah-langkah pengendalian pandemi.
Jika kasus infeksi melewati batas targer, Jerma akan memberlakukan pengetatan aturan pembatasan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Menurut Pandu, sejak awal Indonesia tidak memiliki perencanaan.
"Indonesia tidak punya perencanaan nasional untuk mengontrol pandemi,’’ seperti itu.
"Seharusnya sebagai negara modern yang mengerti manajemen pemerintahan yang modern itu harus punya planning. Ironis negara Indonesia tidak punya national plan bagaimana mengendalikan pandemi sampai sekarang,’’ jelasnya
Baca Juga: Jalani Vaksin Kedua, Nurdin Abdullah Akui Nafsu Makan Bertambah
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Corona RI: ''Indonesia Sejak Awal Tak Punya Perencanaan Nasional'' Kata Epidemiolog.