Palembang, Sonora.ID - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menegaskan segala upaya dilakukan pihaknya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara permanen, utamanya di daerah yang dinilai rawan karhutla.
“Terbukti di tahun 2020 kemarin, Sumsel tercatat sebagai daerah relatif bebas asap meskipun ada beberapa titik hot spot saja. Sehingga Pencegahan karhutla secara permanen sangat mungkin dilakukan. Apalagi kita memiliki pengalaman untuk mengatasi terjadinya karhutla tersebut,” kata Herman Deru, Selasa (09/02) kemarin.
Menurut HD, bahkan dengan pengalaman yang ada, Sumsel sendiri sangat siap melakukan upaya pencegahan karhutla secara permanen.
Baca Juga: Herman Deru Sebut Insan Pres Adalah Ekskalator Perubahan
Hanya saja dibutuhkan pengelolaan yang baik terhadap lahan yang dinilai rawan tersebut. Utamanya saat menghadapi musim kemarau di tahujn 2021. HD optimis Sumsel kembali menjadi daerah yang bebas asap akibat karhutla.
“Karhutla ini kerap terjadi di lahan-lahan yang tidak terkelola, itu berdasarkan hasil pemantauan kami. Di Sumsel sendiri, dari 1,3 juta hektar lahan, lebih dari 50 persennya merupakan hutan kawasan dan sebagiannya tidak produktif. Untuk itu, kita ingin ada rekomendasi pusat agar lahan tersebut dapat dikelola sehingga karhutla semakin dapat kita tekan,” tambahnya.
HD menambahkan, di tahun 2021 ini, Pemprov Sumsel menganggarkan Rp30 milyar untuk pencegahan karhutla.
Baca Juga: Jabat Ketua E-Sport Palembang, Finda Fokus Lahirkan Atlet E-Sport Berbakat
“Tahun ini kita anggaran Rp30 milyar dan dikelola Pemprov. Dana tersebut diperuntukan membuat skat kanal, sumur bor dan peralatan lainnya di daerah yang rawan karhutla,” tuturnya.
Dia mengakui, selain upaya masif seperti sosialisasi serta penyebarluasan maklumat larangan membakar lahan, aktivasi posko pencegahan hingga patroli rutin, faktor cuaca juga menjadi penentu Sumsel bebas asap di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Memasuki Musim Penghujan, Dinkes Palembang Minta Masyarakat Waspada Terhadap Beberapa Penyakit