Makassar, Sonora.ID - Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin menanggapi unjuk rasa ribuan pekerja hiburan di halaman Balaikota, Rabu (10/2/2021).
Dia mengaku saat itu berhalangan menemui massa lantaran berada di luar daerah. Padahal di hari yang sama, yang bersangkutan terlihat mendampingi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meresmikan lego-lego yang terletak di kawasan CPI, jalan metro tanjung bunga, Makassar.
"Saya kan tadi baru tiba dari jakarta nih, karena ada keperluan terkait hibah pariwisata, besok subuh saya harus kembali lagi ke jakarta," kata Rudy.
Baca Juga: Longgarkan Jam Malam, Pj Walikota Makassar Singgung Tempat Kumpul di Cerekang
Rudy mengaku berada di ibu kota untuk mengurus pencairan dana hibah pariwisata.
Mengenai perkembangannya, pihaknya telah menemui pejabat yang berwenang. Dianggap sudah ada titik terang, seiring pusat menyebut akan ada bantuan yang disiapkan bagi daerah yang belum pernah menerima.
"Akan ada lagi hibah pariwsata di tahun 2021, dan memang diperuntukkan yang belum dapat di 2020. Sehingga gak ada masalah, no problem, karena tidak mungkin double. Jadi kalau sudah dapat dia ini, tidak dapatmi lagi, iyakan," jelasnya.
Baca Juga: Pj Walikota Makassar Akui Bawahannya Diperiksa terkait Korupsi Bansos Covid 19
Rudy juga merespon tuntutan mereka. Bisnis hiburan belum dibolehkan beroperasi menyusul memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.
Menyusul pengunjung berdekatan dan hampir dipastikan mengalami kontak fisik erat atau memiliki intensitas tinggi jumlah kerumunan.
Diketahui industri hiburan meliputi kelab malam, spa, panti pijat dan karaoke.
"Kalau kita berbicara berimbangan, tidak mungkin semuanya 100 persenkan? Termasuk ekonominya tidak bisa 100 persen,"
Baca Juga: Klaim Dapat Izin Kemendagri, Pj Walikota Makassar: Lelang Eselon II Tunggu Rekomendasi KASN
"Kebetulan saja, kegiatan malam ini yang kita anggap masih tinggi potensi penularan disini," jelasnya.
Prioritas pemerintah yaitu kesalamatan masyarakat. Tentunya harus diiring kesadaran masyarakat mengenai protokol kesehatan
"Solusinya kita perpanjang dulu sampai jam 10, karena ini saran epidemologi untuk bisa menekan terus,"
"Sebelumnya menyarankan ke jam 9 wita agar sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, hanya saya katakan kita sampai jam 10 saja karena kita ini sudah under control dan masyarakat juga sudah tahu, dari pada muncul lagi kegaduhan, sambil kita awasi," tutupnya.
Baca Juga: Curhat Pilu Pegawai Hiburan di Makassar Saat Pembatasan Jam Malam