Selain itu, pihaknya juga membatasi setiap umat yang masuk dan ingin beribadah hanya berjumlah 20 orang.
"Bagi yang ingin pasang lilin masih dipersilahkan. Kita juga minta bantuan kepada Polsek untuk penjagaan klenteng," pungkasnya.
Sementara itu, Pengurus di Klenteng Tri Dharma Soetji Nurani, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Tiyono Hosien menjelaskan, tahun ini pihaknya bahkan tidak membuat suasana peringatan tahun baru Imlek seramai tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Masih Pandemi, Pemkot Surabaya Terbitkan SE Tahun Baru Imlek 2572
"Tahun ini, kami putuskan untuk tidak mengadakan perayaan yang menimbulkan keramaian. Karena masih dalam situasi pandemi," bebernya.
Di tahun-tahun sebelumnya, pada perayaan Imlek, klenteng yang berlokasi di jalan Piere Tendean ini kerap menggelar atraksi Barongsai. Kegiatan ini pun menyita banyak perhatian warga untuk datang menyaksikannya.
Sayangnya, kegiatan itu pun menurut Hosien terpaksa ditiadakan. Ia berharap, masyarakat bisa memaklumi.
Baca Juga: Identik dengan Kemiskinan, Etnis Tionghoa Pantang Makan Bubur Saat Imlek