Banjarbaru, Sonora.ID - Menandai berakhirnya masa jabatan kepala daerah bersama Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Rudy Resnawan, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, memimpin penanaman serentak 10 ribu bibit Pohon Ulin di seluruh wilayah Kalsel, pada Jumat (12/02) pagi.
Paman Birin (Sapaan Akrab Gubernur Kalsel) bersama seluruh unsur Forkopimda, melakukan penanaman secara simbolis kayu endemik Pulau Kalimantan itu di halaman Gedung Ideham Chalid Perkantoran Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.
"Saya bangga dengan Dinas Kehutanan dan seluruh lapisan masyarakat yang terus menggiatkan program penanaman," ungkap Birin usai penanaman.
Baca Juga: Vaksinasi Nakes di Banjarmasin Belum Mencapai Separuh, Baru 48 Persen
Sebagai salah satu paru-paru dunia, Kalsel menurutnya harus lebih gencar lagi melakukan reboisasi. Pohon yang ditanam sekarang, lanjut Birin, akan sangat bermanfaat bagi generasi mendatang.
"Hakikatnya pohon yang ditanam sekarang merupakan satu kebaikan dan menjadi amal jariah bagi kita di masa yang akan datang," imbuhnya.
Penanaman 10 ribu bibit pohon Ulin ini, lanjut Birin, mengingdikasikan gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan beberapa tahun lalu berjalan dengan baik.
"Revolusi Hijau berjalan dengan dan telah mendapat apresiasi dan pujian dari Presiden RI sebagai program penghijauan terbaik di Indonesia," terang Birin.
Bukan hanya sekedar penghijauan semata, penanaman besar-besaran kayu "Jati" Kalimantan ini, juga turut melestarikan tanaman khas Kalsel yang mulai punah.
"Ini termasuk pelestarian pohon endemik Kalimantan yang mulai langka," tegasnya.
Selain itu, reboisasi ini juga mendukung daya cegah kerusakan lingkungan, karena pohon Ulin sangat bagus menahan erosi dan tanah longsor.
"Baik untuk mencegah erosi dan meminimalisir dampak pemanasan global," beber Birin.
Baca Juga: Komisi IV DPRD Kalsel Komunikasikan Kondisi Pascabanjir ke Kemensos RI
Oleh karenanya, Birin mengajak semua pihak agar bersama-sama memupuk kesadaran untuk terus menanam, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
"Ayo kita terus galakan menanam sebagai bukti kecintaan terhadap lingkungan," tutupnya.
Sementara itu dalam laporannya, Plt Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fatimatuzzahra, menerangkan bahwa penanaman 10 ribu bibit kayu Ulin ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Kalsel.
"Selain di halaman Gedung Ideham Khalid juga dilakukan penanaman di tempat lain. Seperti di Desa Mandapai, Kabupaten HST, ada 250 bibit Ulin yang ditanam dan Kebun Raya Balangan ada 100 batang yang ditanam," terang Aya.
Sebagian besar penanaman, terang Aya, langsung dipimpin kepala daerah setempat dan dimotori oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) masing-masing daerah.
"Sebagai besar Pa gubernur penanaman di daerah dipimpin langsung oleh bupati/walikota," tambahnya.
Diakuinya, proses tumbuh pohon Ulin ini dangat lambat dibanding tanaman lain. Namun dengan perawatan yang tepat, pertumbuhannya akan sesuai dengan yang diharapkan.
"Pohon Ulin memang lambat tumbuhnya. Setahun paling 0,2-1 cm atau jauh di bawah pertumbuhan pohon lain yang mencapai 1-2 cm setiap tahun," tutup Aya.