Ini merupakan penelitian pertama yang membahas kaitan penggunaan internet dengan lingkungan. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Resources, Conservation & Recycling.
"Kita tidak bisa fokus hanya ke satu jenis saja untuk melihat pandangan yang lebih menyeluruh terkait penggunaan internet dan dampaknya ke lingkungan." Ujar profesor teknik industri dari Purdue University, Roshanak Nateghi seperti dikutip Science Daily.
Sementara itu, sejumlah negara telah melaporkan peningkatan lalu lintas internet setidaknya 20%. Peningkatan itu terjadi sejak Maret tahun lalu, ketika pandemi mulai merebak.
Penelitian menemukan, jika tren tersebut terus berlanjut hingga akhir 2021, maka peningkatan penggunaan internet membutuhkan hutan seluas 71.600 mil persegi.
Baca Juga: Pengguna Internet Bertambah, Pakar: Masyarakat Sudah Sangat Akrab dengan Media Sosial
Lahan yang luasnya dua kali luas daratan Indiana itu diperlukan untuk menyerap karbon yang dipancarkan dari penggunaan internet.
Belum lagi pemrosesan dan transmisi data membutuhkan air dalam jumlah banyak. Volumenya diperkirakan bisa untuk mengisi lebih dari 300.000 kolam renang standar olimpiade.
Jumlah jejak tanah yang diperlukan juga tak kalah banyak. Kira-kira jumlahnya sama dengan ukuran luas wilayah Los Angeles.
Tim peneliti memperkirakan jejak karbon, air, dan tanah terkait dengan setiap gigabyte data yang digunakan untuk YouTube, Zoom, Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta 12 platform lainnya.