“Upaya maksimal akan terus dilakukan Dishut Sumsel dalam menjaga kelestarian mangrove. Jika mendapat alokasi dari BRGM, targetnya tahun depan bisa kita tambah lagi rehabilitasi mangrove,” ungkapnya.
Dia menerangkan, luas hutan mangrove di Sumatra Selatan 164.796 hektare dengan rincian 46,08 persen diantaranya adalah hutan mangrove yang masih asli/premier. Sementara sisanya 53,02 persen adalah hutan mangrove yang sudah pernah terdampak peralihan fungsi dan sudah mulai ditanam kembali.
Baca Juga: Pemenang Scroll of Honour Award Puji Keindahan Mangrove & UMKM di Eks Lokalisasi Dolly
Peralihan fungsi seperti penambakan udang di kawasan mangrove yang dekat dekat penduduk menjadi sumber utama kerusakan mangrove. Selain itu ada pula penebangan mangrove untuk keperluan pembuatan arang dan asap cair.
“Jadi kita upayakan untuk terus memberikan arahan bagaimana caranya penambakan tetap jalan tapi tidak merusak mangrove,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Sutomo, dengan luasan hutan mangrove yang ada sekarang yakni 164 ribu hektar sudah cukup ideal bagi Sumsel.
Baca Juga: Gubernur Sumsel, Herman Deru Hadiri Acara Penanaman Mangrove Serentak