Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan para pihak, doa syukur, pemotongan tumpeng, dahar kembul, sarasehan dan dipungkasi dengan penanaman pohon sawo kecik, keben dan kantil di area situs.
GKR Mangkubumi dan Bupati Karanganyar menanam dua pohon sawo kecik masing-masing di sebelah kanan dan kiri di area pintu masuk kompleks situs Perjanjian Giyanti. GKR. Condrokirono dan pejabat lainnya menanam pohon keben dan kantil.
Tampil menyemarakkan suasana geguritan sastra mantra dari LKJ Sekar Pangawikan pimpinan R. Bambang Nur Singgih, S.Sn. Warga menghias sekeliling situs dengan janur kuning dan bungkusan plastik berisi arum manis sebagai kudapan khas desa Jantiharjo.
Baca Juga: Masih Pandemi, Pemkot Surabaya Terbitkan SE Tahun Baru Imlek 2572
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama sejumlah pihak yakni Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Paniradya Kaistimewan DIY, Yayasan Giyanti, masyarakat pelestari situs Giyanti dan Sekber Keistimewaan DIY.
GKR. Mangkubumi mengaku senang dan bersyukur berkesempatan mengikuti peringatan Perjanjian Giyanti untuk yang pertama kalinya. Situs ini menjadi tempat untuk belajar kembali peristiwa sejarah. Sejarah tidak boleh dilupakan supaya kita tahu asal usul dan bagaimana perjuangan para leluhur terdahulu. Menjadi tugas kita dan generasi berikut untuk merawatnya agar tidak _kepatèn obor_.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Surabaya Tingkatkan Kemampuan Satgas