Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parwa Budaya Kasultanan Ngayogyakarta ini mengungkapkan kedepan siap bersama-sama masyarakat setempat dan pemerintah kabupaten Karangayar saling melengkapi guna mengembangkan situs Perjanjian Giyanti menjadi lebih indah lagi dilengkapi berbagai literasi pendukung sebagai salah satu tujuan wisata sejarah.
Secara khusus saya mewakili keluarga Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat mengucapkan terimakasih atas peran serta masyarakat yang selama ini telah turut menjaga kelestarian situs. Kami berharap silaturahmi semacam ini tidak hanya terbatas seremonial semata melainkan juga dalam bentuk-bentuk lain demi kemajuan bersama, ungkapnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Besok di 33 Kota 8 Februari 2021: Surabaya Hujan Ringan Siang hingga Malam
Pada kesempatan ini GKR. Mangkubumi membagikan cinderamata berupa Buku Ensiklopedia Kraton Yogyakarta.
Sementara itu Bupati Karanganyar Drs. H. Yuliatmoni, MM menyambut baik ide pengembangan situs Perjanjian Giyanti sebagai wisata sejarah dengan mengusung falsafah mikul duwur _mendem jero_. Pihaknya meminta arahan sekaligus masukan dari pihak Kasultanan kedepan akan dibangun seperti apa situs Giyanti.
Bupati mengingatkan masyarakat Karanganyar khususnya warga desa Jantiharjo untuk memposisikan situs Perjanjian Giyanti hanya sebagai tempat sinau sejarah. Tidak perlu _memwingit-wingitkan_ tempat ini, seolah-olah angker dan sebagainya, nanti orang malah jadi takut datang, pintanya. Juga jangan ada anggapan sebagai tempat mencari pesugihan. Jika ingin kaya, bekerjalah dengan giat. Jika punya lahan, tanami dan rawat dengan baik supaya ada pendapatan. Apabila mau datang ke situs untuk menghunjukkan suatu permohonan, silahkan, tapi tetap hanya nyuwun kepada Tuhan, ingatnya.
Baca Juga: Universitas Kristen Petra Kukuhkan Empat Guru Besar Sekaligus
Bupati berharap pengembangan situs Perjanjian Giyanti dapat berdampak berkah kemakmuran bagi Karanganyar. Dengan adanya keramaian pengunjung maka ekonomi masyarakat ikut terangkat, katanya.
Sependapat dengan itu Ketua Yayasan Giyanti Yohanes Sigit Pranowo bersyukur semakin banyak pihak yang peduli terhadap pelestarian situs.
Dengan demikian maka akan menghasilkan sinergi yang produktif. Pihaknya bersama masyarakat sekitar sejauh ini terus berupaya mencari terobosan dan menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan yang menaruh kepedulian sama.
Baca Juga: Setelah Mamuju dan Majene, Pemkot Surabaya Kirim Bantuan ke Jember
Pihaknya siap bergandeng tangan dengan siapapun. Selama ini para penggiat situs rutin bertemu dan berdiskusi setiap hari Kamis malam.
Terpisah sejarawan Universitas Gajah Mada Yogyakarta Dr. Sri Margono berharap semua pemangku kebijakan dapat menaruh perhatian lebih terhadap pelestarian situs Perjanjian Giyanti.
Situs sepenting Giyanti perlu mendapatkan perhatian karena bagaimanapun juga disitu merupakan titik awal kemunculan Kasultanan Ngayogyakarta yang diperjuangkan oleh Pangeran Mangkubumi.
Perlu dipikirkan kemungkinan lokasi situs dikembangkan menjadi museum edukasi sejarah dilengkapi literasi yang memadai, harapnya ▪️
Baca Juga: Longsor Tol Surabaya-Gempol, Gubernur Khofifah Prediksi 8 Februari Beroperasi