Angga memandang meteran digital membutuhkan biaya yang lebih dibandingkan dengan meter manual yang selama ini dipasang. Olehnya Inovasi tersebut butuh dukungan dari masyarakat.
"Jadi pasti ada cost lebih, artinya bukan tagihan airnya lebih tinggi tapi biaya pemasangan meter digital itu,"
"Kalau kemarin yang meteran manual kan masih banyak pelanggan yang kaget. Nah dengan meteran digital tidak lagi karena bisa melihat sendiri penggunaan airnya seperti apa," terangnya.
Dengan meteran digital ini, Perumda Air Minum juga lebih mudah melakukan pengontrolan. Tidak lagi menggunakan tenaga pembaca meter yang setiap bulan mengecek langsung pemakaian air ke rumah-rumah pelanggan.
"Persoalan salah input meteran sudah tidak ada lagi dengan adanya meteran digital itu. Jadi akurasinya jauh lebih baik dari meteran digital," imbuh Angga.
Sementara, untuk penerapannya masih disiapkan. Targetnya akan diupayakan dalam waktu dekat ini.
"Hitungan air tetap sama. Kalau kawasan elite misalnya kena golongan R5," sambungnya.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Pelantikan Danny-Fatma Diagendakan Akhir Februari 2021