Semarang, Sonora.ID - Menurut survey BPS 2020, secara administratif, provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 kabupaten, 6 kota, 576 kecamatan, dan 8.559 desa/kelurahan.
Tahukah anda, jika Purworejo merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah sebelum Semarang?
Purworejo merupakan kabupaten yang memiliki posisi strategis di jalur lintas selatan. Sehingga, Purworejo pernah menjadi lokasi penting dalam sejarah provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Purworejo pernah menjadi wilayah yang dijadikan Ibukota Provinsi Jawa Tengah semasa revolusi fisik (1945/1949).
Baca Juga: Glamping De Loano, Hotel Alam yang tidak boleh terlewatkan saat di Purworejo
Tepatnya di Kecamatan Bruno, dua desa yang terpilih menjadi pusat perekonomian sementara di yaitu Desa Giyombong dan Kambangan.
Purworejo dipilih Ibu Kota sementara Indonesia karena letaknya yang strategis dan kontur tanah yang banyak sekali dikelilingi hutan. Kecamatan Bruno sendiri terletak pada wilayah paling utara yang berbatasan langsung dengan Wonosobo.
Wilayahnya yang berada di tengah hutan membuat Kecamatan Bruno menjadi lokasi ideal untuk tempat persembunyian para pejuang kemerdekaan. Bruno sendiri merupakan akronim dari kalimat berbahasa Jawa “Buronane Ora Ono” yang berarti “buruannya tidak ada”.
Baca Juga: Tak Ditahan, Kepsek 3 Pembully Siswi di Purworejo Minta Cara Kekeluargaan: Namanya Anak Iseng
Daerah hutan lebat yang dikelilingi oleh pepohonan tinggi sangat sulit untuk dijangkau oleh pasukan belanda sehingga, jejak Pangeran Diponegoro tidak dapat dideteksi oleh pasukan belanda. Hal ini yang merujuk penamaan Bruno pada daerah tersebut.
Oleh karena itu, kondisi inilah yang menjadi tempat ideal bagi para pejuang Indonesia untuk mengadakan perang gerilya ataupun berlindung dari serangan musuh.
Maka tak heran, ketika Semarang dikuasai Belanda pada masa revolusi fisik tahun 1945-1949, wilayah Bruno sempat menjadi “Ibu Kota darurat” Provinsi Jawa Tengah.
Bicara soal Bruno tak hanya soal sejarah dan peran penting bagi perkembangan Provinsi Jateng. Karena letaknya yang berada di tengah hutan, tempat itu memiliki beberapa pilihan wisata alam.
Salah satu wisata alam itu adalah Curug Muncar yang berada di Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno.
Tempat wisata itu masih asri karena belum banyak dikunjungi wisatawan. Di samping itu masih ada tempat wisata lain seperti Curug Gunung Putri, Curug Kyai Kate, dan juga Bukit Patihan.
Selain itu, Kecamatan Bruno dikenal memiliki hasil alam yang melimpah.
Baca Juga: Pocong Jaga Desa dari Corona di Purworejo Viral, Hingga Masuk TV Korea Selatan