Sedangkan air banjir termasuk dalam deretan air kotor tersebut, sehingga potensi tifus akan meningkat pada warga yang terdampak banjir.
Gejalanya adalah demam yang bisa jadi terjadi selama berminggu-minggu, sakit kepala, kurang nafsu makan, hingga diare.
Penyakit kulit
Selain diare, keluhan yang satu ini juga cenderung terjadi pada penduduk yang mengalami banjir, karena bakteri di dalam air banjir tersebut.
Penyebabnya adalah bakteri E. Coli yang dibawa oleh air banjir, yang kemudian menimbulkan bercak merah pada kulit dan terasa gatal.
Keluhan yang satu ini sangat umum terjadi pada korban banjir.
Baca Juga: Tak Hanya Penyakit Kulit, Ternyata Banjir pun Sebabkan Berbagai Penyakit termasuk Infeksi Pernapasan
Malaria
Sama halnya dengan DBD yang disebabkan oleh nyamuk, penyakit ini juga dibawa oleh nyamuk anopheles betina.
Mengingat nyamuk akan mudah berkembang biak pada genangan air, sehingga potensi ini meningkat pada saat banjir terjadi.
Gejalanya adalah demam tinggi.
Baca Juga: Berbahayakah Bermain Air Banjir? Berikut Penjelasan dari Dokter
Infeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA)
Bisa jadi kondisi yang satu ini diawali oleh flu karena adanya virus yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kondisi tersebut menjadi parah dan menyebabkan ISPA.
Pada kondisi ini, virus menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Parahnya, penularannya terbilang mudah, karena bisa menyalalui udara.
Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan dari urine atau darah hewan seperti tikus, anjing, dan sapi, yang kemudian terbawa oleh air banjir.
Gejalanya adalah sakit kepala, mual, mata merah, mengigil, serta rasa nyeri di bagian betis.
Baca Juga: Akibat Banjir Jadi Kena Kutu Air? Berikut 5 Jenis Obat Atasi Kutu Air