Sonora.ID - Pada akhir pekan lalu, berbagai wilayah diguyur hujan deras yang menyebabkan wilayah tersebut mengalami banjir yang cukup parah.
Khsusunya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, banyak penduduk yang terpaksa harus mengungsi bersama dengan warga lainnya.
Tempat pengungsian yang minim fasilitas, cuaca yang dingin, dan air banjir yang cenderung kotor bisa menyebabkan berbagai penyakit.
Berikut ini adalah 8 penyakit yang biasanya muncul pasca kebanjiran, patut diwaspadai.
Baca Juga: Berhenti Pakai Bra Terlalu Ketat, Sederet Penyakit Ini Mengancam!
Diare
Penyakit yang satu ini terbilang sering kali dikaitkan dengan musim hujan, karena bakteri, virus, dan jamur cenderung lebih mudah menempel di permukaan pada musim tersebut.
Potensi terjadinya diare akan lebih besar ketika banjir melanda, karena air banjir cenderung membawa bakteri yang kemudian menempel pada tubuh atau benda di dalam rumah.
Kontaminasi bakteri tersebut pun tak menutup kemungkinan menempel juga pada makanan atau alat makan, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Musim Hujan di Masa Pandemi Covid-19, Hati-hati Hal Ini Bisa Terjadi
Flu
Infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan ini kerap kali terjadi pada musim hujan, atau setelah kebanjiran.
Gejalanya adalah demam, batuk, rasa pegal pada tubuh, hingga sakit pada tenggorokan, yang patut diwaspadai gejala flu ini sangat mirip dengan gejala Covid-19.
DBD
Demam berdarah dengue adalah penyait yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Baca Juga: Waspada, Berikut 7 Penyakit Berbahaya yang Muncul Akibat Banjir
Jenis nyamuk tersebut berkembang biak pada genangan air, hal ini yang kemudian membuat DBD erat kaitannya dengan banjir dan musim hujan.
Gejalanya adalah nyeri pada otot dan tulang, demam, sakit kepala, hingga muncul bintik merah pada kulit.
Tifus
Penyakit yang satu ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, yang menyebar melalui makanan dan air kotor.
Baca Juga: Makan Sembarangan Bisa Terkena Penyakit Kencing Tikus, Ini Kata Dokter
Sedangkan air banjir termasuk dalam deretan air kotor tersebut, sehingga potensi tifus akan meningkat pada warga yang terdampak banjir.
Gejalanya adalah demam yang bisa jadi terjadi selama berminggu-minggu, sakit kepala, kurang nafsu makan, hingga diare.
Penyakit kulit
Selain diare, keluhan yang satu ini juga cenderung terjadi pada penduduk yang mengalami banjir, karena bakteri di dalam air banjir tersebut.
Penyebabnya adalah bakteri E. Coli yang dibawa oleh air banjir, yang kemudian menimbulkan bercak merah pada kulit dan terasa gatal.
Keluhan yang satu ini sangat umum terjadi pada korban banjir.
Baca Juga: Tak Hanya Penyakit Kulit, Ternyata Banjir pun Sebabkan Berbagai Penyakit termasuk Infeksi Pernapasan
Malaria
Sama halnya dengan DBD yang disebabkan oleh nyamuk, penyakit ini juga dibawa oleh nyamuk anopheles betina.
Mengingat nyamuk akan mudah berkembang biak pada genangan air, sehingga potensi ini meningkat pada saat banjir terjadi.
Gejalanya adalah demam tinggi.
Baca Juga: Berbahayakah Bermain Air Banjir? Berikut Penjelasan dari Dokter
Infeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA)
Bisa jadi kondisi yang satu ini diawali oleh flu karena adanya virus yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kondisi tersebut menjadi parah dan menyebabkan ISPA.
Pada kondisi ini, virus menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Parahnya, penularannya terbilang mudah, karena bisa menyalalui udara.
Leptospirosis
Penyakit ini ditularkan dari urine atau darah hewan seperti tikus, anjing, dan sapi, yang kemudian terbawa oleh air banjir.
Gejalanya adalah sakit kepala, mual, mata merah, mengigil, serta rasa nyeri di bagian betis.
Baca Juga: Akibat Banjir Jadi Kena Kutu Air? Berikut 5 Jenis Obat Atasi Kutu Air