Banjarmasin, Sonora.ID– Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali mengeluarkan surat edaran yang melarang penggunaan LPG 3 Kg bagi ASN, anggota TNI-Polri, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) meliputi rumah makan, restoran, catering, perhotelan.
Hal itu merupakan respon dari kondisi kelangkaan dan melambungnya harga gas melon di pasaran.
Dalam surat edaran itu disebutkan, bahwa pengguna gas melon hanya untuk rumah tangga atau masyarakat berpenghasilan tidak lebih dari Rp. 1.500.000; perbulan.
Selain itu, LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro yang memiliki kekayaan bersih kurang lebih 50 juta rupiah.
“Iya ada edaran dari Pj Gubernur. PNS, Anggota TNI-Polri sangat tidak pantas ikut membelinya, karena diperuntukan bagi warga miskin. Terlebih pelaku UKM seperti restoran, katering, perhotelan, atau untuk keperluan didapur perkantoran pemerintah/swasta dan lain-lain,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani, kepada Smart FM melalui sambungan telepon, pada Minggu (28/02) siang.
Baca Juga: Sang Maestro Lamut Itu Kini Telah Tiada. Dewan Kesenian Banjarmasin Upayakan Regenerasi
Birhasani pun menegaskan, hendaknya para pelayan publik atau masyarakat yang dikategorikan mampu dengan kesadaran sendiri untuk tidak menggunakan 3 Kg.
“Mestinya mereka yang tergolong mampu tersebut merasa malu membeli 3 kilogram yang bukan menjadi haknya,” katanya.
Jika masih menggunakan 3 kg, Ia meminta ASN dan masyarakat mampu agar segera berpindah menggunakan tabung 5,5 Kg.
Begitu pula dengan pelaku usaha UKM maupun besar, diminta dengan sadar berpindah menggunakan gas 5,5 atau 12 Kg. Pertamina, lanjut Birhasani, siap melayani penukaran tabung 3 kg menjadi 5,5 atau 12 Kg.
“Kita harus berperan mengendalikannya agar penyaluran gas bersubsidi tersebut tepat sasaran, semua pimpinan lembaga pemerintah maupun swasta dari tingkatan yang terendah harus diminta turut mengawasinya yang dimulai dari dapur mereka masing-masing,” pungkas Birhasani.
Baca Juga: Hari Ini, Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Banjarmasin Dimulai, Lansia Jadi Target Utama