Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pembangunan infrastruktur, selain perusahaan konstruksi, produsen semen berpotensi terdampak positif dari permintaan semen sebagai bahan baku konstruksi.
Dengan demikian, SMGR yang paling diuntungkan, mengingat pangsa pasar sebesar 53,1% menjadikan SMGR sebagai produsen semen terbesar di Indonesia dengan sebaran Pulau Jawa 54,4%, Sumatra 21,4%, dan Sulawesi 8,4% dari total penjualan domestik.
Meski demikian, pandemi masih menjadi penghalang terlaksananya program SWF dalam jangka waktu dekat.
SMGR Berencana Membayar Rp 4-5 Triliun Utang di 2021
Hingga FY21, DER 1,13x dan Cash Ratio 0,25x yang dimiliki SMGR menandakan SMGR memiliki tingkat utang yang cukup tinggi diatas level netral 1,00x. Sedangkan Cash Ratio yang rendah mengambarkan kemampuan yang kurang baik dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, jika tidak di imbangi dengan cash flow yang baik.
Baca Juga: Pemprov DKI Sepakat Jual Saham Bir PT Delta Djakarta, Namun Tunggu Kepastian DPRD
Namun, SMGR berencana membayar Rp 4-5 triliun utangnya di 2021, langkah tersebut berpotensi memperbaiki rasio utang SMGR hingga DER 0,99x dan mengurangi beban bunga SMGR kedepan.
Secara valuasi, saat ini SMGR diperdagangkan di P/BV 1,77x, berada di dekat rata-rata P/BV 5 tahunannya di level 1,87x.
Rekomendasi – BUY
Emtrade merekomendasikan Buy saham SMGR, memanfaatkan teknikal rebound yang terjadi pada MA200 daily dan melihat,