Bandung, Sonora.ID - PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) mendapat kepercayaan sebagai konsultan kegiatan pameran virtual atau virtual expo yang diselenggarakan oleh LOCALISE SDGs.
LOCALISE SDGs adalah sebuah program yang dilaksanakan oleh UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia Pasific) bekerja sama sama dengan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan asosiasinya dalam melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di 16 provinsi dan 14 kota di Indonesia, sekaligus berjejaring dengan pemerintah daerah di dalam maupun luar negeri dan aktor pembangunan lainnya.
LOCALISE SDGs turut melibatkan asosiasi pemerintah daerah dan DPRD, dan didukung oleh bantuan hibah dari Uni Eropa.
Baca Juga: Stasiun Bandung Siapkan 12 Ribu Kantung Udara untuk Tes GeNose C-19
"Kawisata sebelumnya telah menyelengarakan even virtual tour yang menampilkan berbagai destinasi wisata, seperti Virtual tour de lawang Sewu secara reguler baik di malam hari maupun disiang hari, Virtual Tours The Legend Jogja ,Virtual Tours Goes To Palembang, dan kali ini kami di percaya sebagai konsultan dalam kegiatan pameran virtual atau Virtual tour di 2 daerah dari 5 daerah yang penyelenggaranya oleh LOCALISE SDGs," kata Totok Suryono Dirut PT Kereta Api Pariwisata dalam siaran persnya, Kamis (4/3/2021).
”Kami sangat mendukung Program ini yang merupakan tindak lanjut dari kegiatan virtual events di masa pandemi COVID-19 sebagai bagian dari program LOCALISE SDGs, yang merupakan kolaborasi antara UCLG ASPAC dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI dengan dukungan finansial oleh Uni Eropa," tambah Totok.
Diketahui, LOCALISE SDGs melihat adanya kebutuhan dari pemerintah daerah untuk pemulihan sektor pariwisata yang sempat turun dikarenakan pandemi, salah satunya melalui inovasi pameran virtual atau virtual expo.
Provinsi Kalimantan Timur merupakan satu dari 5 daerah target LOCALISE SDGs terpilih yang mendapatkan asistensi teknis pemulihan pariwisata.
Adapun pemilihan ini didasari oleh beberapa kriteria seperti seperti: adanya prioritas pembangunan di sektor pariwisata, partisipasi aktif daerah dalam rangkaian acara daring LOCALISE SDGs, adanya kebutuhan dalam pemulihan pariwisata, serta penyampaian komitmen tertulis dari kepala daerah dan/atau kepala dinas.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi menyampaikan, melalui LOCALISE SDGs diharapkan dapat memberikan asistensi teknis pemulihan pariwisata yang diberikan kepada 5 daerah terpilih, dengan PT KA Wisata sebagai konsultan untuk 2 daerah diantaranya, dapat dapat menjadi contoh baik kepada pemerintah daerah lain dalam menghadapi stagnansi industri pariwisata dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Baca Juga: KAI Berlakukan Gapeka 2021, Jadwal Perjalanan Kereta Api Berubah
Hal senada dikemukan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, bahwa pihaknya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan virtual event yang bertajuk Kaltim Tourism Virtual Expo: Discover East Borneo, Paradise of the East. Sebelumnya sudah 4 (empat) kali virtual event dilaksanakan dalam bentuk virtual festival.
“Melalui virtual pameran ini, kami berharap bahwa promosi pariwisata Kaltim tetap produktif untuk menggaet pengunjung. Yakni memberikan gambaran dan pengalaman virtual tentang berbagai atraksi wisata Kaltim yang eksotis, untuk menjadi wishlist atau daftar kunjungan yang akan datang," papar Sri.
Event ini akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, yakni tanggal 1 Maret – 1 April 2021, Pameran Virtual ini diikuti oleh Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kaltim, Badan Promosi Pariwisata dan Industri Pariwisata Kaltim, Dekranasda Kaltim, UCLG ASPAC dan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia Regional Kalimantan-Sulawesi.
Baca Juga: KA Wisata Raih Penghargaan BUMN Marketeers Award 2020
Selain itu, ada 20 (dua puluh) Stand pameran virtual yang akan menampilkan daya tarik wisata Kaltim, festival unggulan, kuliner, kerajinan dan informasi tentang industri pariwisata Kaltim khususnya yang telah menerapkan CHSE.
"Selain acara-acara tadi, pameran virtual ini juga dirangkai dengan pelaksanaan webinar penguatan sektor pariwisata di masa pandemi," tutup Sri Wahyuni.