Sonora.ID - Diare menjadi salah satu keluhan yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, apa lagi pada musim penghujan karena bakteri akan lebih mudah menempel.
Bicara tentang diare, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menyebutkan bahwa diare termasuk dalam penyakit rakyat.
“Diare itu penyakit rakyat, sebagian orang malah senang kalau diare, biar langsing katanya, padahal itu bukan metode yang baik ya,” jelas dr. Santi dalam program Kamusehat Sonora FM.
Baca Juga: Waspada, Berikut 7 Penyakit Berbahaya yang Muncul Akibat Banjir
Dr. Santi menjelaskan bahwa diare membuat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit karena terus-menerus keluar dari tubuh.
Diare sendiri didefinisikan sebagai gangguan pada buang air besar (BAB) dengan konsistensi yang lebih cair dan frekuensi yang lebih banyak.
“Diare kita definiskan sebagai buang air besar yang konsistensinya cair atau encer, frekuensinya dalam satu hari tiga kali atau lebih, bisa disertai dengan mual, muntah, kembung, sakit perut, sampai terkadang bisa disertai dengan tanda dehidrasi,” sambungnya menjelaskan.
Baca Juga: Kenapa Diare Sering Muncul Saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Dokter
Tanda dehirasi tersebut di antaranya adalah rasa melayang, rasa haus, mulut kering, mata kering, kulit kering, lidah kering, buang air kecil sedikit dan jarang.
“Atau bisa jatuh pada dehidrasi yang berat, benar-benar tidak ada urinnya, dan rasa haus pada dehidrasi yang berat justru akan hilang,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Diare memang erat kaitannya dengan terjadinya dehidrasi jika si penderita tidak segera mengganti apa yang dikeluarkan dari tubuh.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Bolehkah Diterima Saat Sedang Sakit?
Meski demikian, dr. Santi menyebutkan bahwa secara umum, diare adalah penyakit yang ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, ketika sudah mencapai dehidrasi, diare sudah tak lagi bisa disepelekan, karena tidak menutup kemungkinan akan berujung pada kematian.
“Kalau dehidrasi ujungnya kemana-mana, bisa sampai gangguan ginjal, bisa sampai meninggal. Jadi jangan dianggap sepele walaupun penyakitnya sederhana,” tegasnya.
Baca Juga: Kenali Virus Ebola: Gejala, Cara Penularan, Masa Inkubasi dan Cara Pencegahan