Peristiwa bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang ketenagakerjaan di Amerika Serikat yang menjadi bahasan utama di Hari Perempuan Internasional berikutnya.
Selain itu, pergerakan perempuan di Rusia juga menggelar aksi damai dan menentang Perang Dunia I pada tanggal 8 Maret 1913, setahun kemudian seluruh perempuan di Eropa menggelar aksi yang sama di tanggal yang sama.
Di era perang Dunia 2, 8 Maret pun digunakan oleh seluruh dunia sebagai penanda dari momentum advokasi kesetaraan gender.
Baca Juga: Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Tanggal 8 Maret ini kemudian diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975.
Pada 1996, pertama kali PBB mengeluarkan tema perayaan Hari Perempuan Internasional.
Tema tersebut yakni 'Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan (Celebrating the past, Planning for the Future)".
Mantan Presiden AS Barack Obama pun menetapkan bulan Maret sebagai 'Bulan Sejarah Perempuan'.