600 kelas akan dipertandingkan dalam kontes yang mentargetkan 2500 batuan untuk dinilai di meja kontes. Kelas yang dipertandingkan diantaranya Bacan, Garut, Idocrase, Anggur, Jipen, Pandan serta batu gambar seperti Klawing, Nogosui, Picasso, Dendrit, Pirus Sulawesi, Pamona dan Maligano.
“Hadiah juara umum pada kontes kali ini sebesar 30 juta rupiah.” Jelas Ade Pasya, Ketua Panitia Kontes.
Ade Pasya menjelaskan, hadiah total bagi juara umum sebesar Rp 30 juta.
Bagi pecinta batu, seperti Win Cahpati, menang kalah dalam sebuah kontes bukanlah hal yang utama. Silaturahmi dengan pecinta batu nusantara-lah yang terpenting.
Walau tak mempermasalahkan menang atau kalah, ia telah memepersiapkan 10 batu gambar unggulannya untuk turun di meja kontes.
Baca Juga: Webinar Sonora Fengshui: Prospek Bisnis di Tahun Kerbau Logam 2021
Berbeda dengan kontes-kontes sebelumnya, pada kontes kali ini, per hari hanya diadakan satu sesi penjurian saja. Hal ini mengingat masih dalam masa pandemi dan keterbatasan waktu operasional lokasi kontes.
Ia pun mengingatkan bahwa baik panitia, juri maupun peserta wajib mentaati protokol kesehatan selama berada di area kontes.
Ade Pasya berharap, dengan adanya kontes ini, perekonomian dari orang-orang yang terlibat dari dunia perbatuan kembali meningkat. Sebab, kontes merupakan ajang promosi paling efektif untuk menampilkan batu-batu terbaik yang dimiliki para pecinta batu.
Selain itu, kontes ini juga untuk melindungi para kolektor batu.
“Kolektor tak perlu ragu dengan batuan yang turun pada kontes, apalagi dengan batuan yang mendapat segel (juara). Keaslian sudah terjamin (karena setiap batu dilengkapi dengan memo) dan batuan juara pun keindahannya tak perlu diragukan karena sudah melalui penilaian dari orang yang expert pada bidangnya.” Urai Ade Pasya.
Anda tertarik untuk melihat dan memiliki batuan terbaik?
Baca Juga: Satu Klik Aku Pintar Virtual Edu Expo 2021, Pameran Pendidikan di Tengah Pandemi