Kenalan Yuk Sama Kuliner Sosis Solo, Sejarah Akulturasi Budaya Eropa Dan Solo

8 Maret 2021 22:25 WIB
Sosis Solo, Sejarah Akulturasi Budaya Eropa Dan Solo
Sosis Solo, Sejarah Akulturasi Budaya Eropa Dan Solo ( )

Solo, Sonora.ID - Sosis Solo adalah makanan khas dari Kota Solo provinsi Jawa Tengah yang terbuat dari daging sapi atau ayam digiling kemudian dibungkus dengan dadar telur.

Menurut peneliti pusat studi pandan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, sosis solo adalah hasil akulturasi. 

“Sosis hasil akulturasi dari seni dapur Eropa dan Solo, sehingga bentuknya sudah tidak sama dengan sosis-sosis lainya,” jelas wanita yang akrab disapa Murdijati itu.

Makanan ini diadopsi dari sosis pada zaman penjajahan Belanda yang kemudian diubah dan disesuaikan dengan bumbu dan gaya lokal masyarakat Kota Solo sehingga menjadi makanan khas daerah.

Baca Juga: 7 Kuliner Legendaris di Kota Tangerang, Ada yang Pernah Coba?

Konon kabarnya Kanjeng Sunan Pakubowono X sendiri yang menggubah dan meracik pertama kali namun sumber yang lain mengatakan bahwa Sosis Solo dibuat karena masyarakat kepengen mencoba makanan kesukaan para meneer dan noni Belanda.

Murdijati menyebutkan unsur budaya kuliner Belanda sangat kental di Solo saat masa penjajahan.  Sebab Solo atau Kota Surakarta adalah sasaran petinggi Belanda untuk menjalin hubungan baik dengan raja-raja di Mataram Kuno.

"Orang Solo kepingin merasakan kenikmatan dari sosis orang Belanda," cerita Murdijati.  "Saat mereka tau bahwa adonan sosis dibuat dari susu, akhirnya mereka memilih membuat versinya sendiri yang cocok dengan lidah wong Solo,” lanjutnya.

Baca Juga: 9 Wisata Kuliner di Solok yang Bikin Ketagihan, Murah dan Enak

Meskipun hasil adopsi dari makanan luar namun rasa maupun penampilan Sosis Solo sangat khas dan berbeda dengan sosis di daerah lainya.

Cerita lain datang dari Heri Priyatmoko Dosen Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Ia menjelaskan jika sosis solo berasal dari kreatifitas pengusaha restoran Tionghoa di Solo.

Tercipta karena kehabisan bahan bangan di masa penjajahan mereka melihat peluang bisnis dengan menjajakan sosis kreasinya untuk para bangsawan kolonial dan priyayi di Solo pada masa penjajahan.

"Ditilik dari kacamata ekologi budaya, telur adalah unsur yang tersedia melimpah di tanah Jawa dan cukup diakrabi masyarakat pribumi dengan peternakan ayam di pekarangan," jelas Heri.

Cara membuat sosis solo juga butuh ketrampilan tersendiri. Heri menjelaskan jika para koki sangat cekatan dalam membuat kulit sosis, karena jika tidak kulit yang tiipis akan mudah sobek.

Ada 2 jenis Sosis Solo yang dikenal yaitu: Sosis Solo Basah yaitu sosis solo yang dikukus, dan Sosis Solo Goreng.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Kuliner di Lampung yang Wajib Anda Coba, Dijamin Ketagihan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm