Langkah yang pertama ini tidak bisa berhasil jika tidak dibarengi dengan langkah yang kedua, Lucy menegaskan bahwa dua langkah ini harus dilakukan secara paralel.
Obati orang yang sedang terpapar racunnya
“Kalau memang anak kita sudah terkena dampak dari kita yang toxic tanpa kita sadari, ya kita obati pelan-pelan,” tambahnya menjelaskan.
Ketika kondisi toxic yang terjadi sudah memberikan dampak yang sangat parah, maka harus cepat-cepat dibawa ke psikolog, baik orang tua maupun sang anak.
Baca Juga: Pernah Nyangkut di Toxic Relationship? Ini 3 Tanda Trauma yang Sering Diabaikan
Tetapi kalau dampak yang diakibatkan masih terbilang tidak parah, orang tua berkesempatan untuk memperbaiki seiring dengan berjalannya waktu.
Lucy Kusman pun menegaskan bahwa orang tua harus menyadari untuk tidak membawa toxic dalam dirinya kepada sang anak, karena anak berpotensi juga menjadi orang tua yang toxic dikemudian hari.
“Yang paling mungkin terjadi dari orang tua yang toxic adalah menyebabkan anak yang nanti jadi toxic parents juga. Jadi bergulir terus, enggak abis-abis, jadi harus putus,” tegasnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjebak di Dalamnya, Ini 5 Tanda Pertemanan Toxic