Sonora.ID - Toxic parents adalah sebuah perilaku yang dilakukan oleh orang tua secara sadar atau tidak sadar mengakibatkan anak merasa bersalah, takut, dan berkewajiban melakukan sesuatu terus-menerus.
Pengertian tersebut disampaikan oleh Lucy Kusman selaku Master Trainer dan Transformation Coach dalam program Smart Parenting di Smart FM.
Bahkan Lucy pun menegaskan bahwa menurutnya tidak ada orang tua yang tidak toxic, tetapi ia percaya bahwa setiap racun pasti ada penawarnya.
Baca Juga: Apa Itu Toxic Parents? Lucy Kusman: Tidak Ada Orang Tua yang Tidak Toxic!
Lucy pun membagikan 2 hal yang perlu dilakukan ketika orang tua sudah menjadi toxic parents untuk anaknya bahkan kehidupan keluarga tersebut.
Netralisir sumbernya
“Bagaimana kita bisa menyadari sumber racunnya itu apa kemudian dicoba untuk dinetralisir,” ungkap Lucy Kusman.
Misalnya orang tua yang memiliki masa kecil yang tidak baik atau di-abuse, maka netralisirnya tentu tidak bisa cepat, karena ada luka dari masa lalunya.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang yang Susah Keluar dari Toxic Relationship?
Langkah yang pertama ini tidak bisa berhasil jika tidak dibarengi dengan langkah yang kedua, Lucy menegaskan bahwa dua langkah ini harus dilakukan secara paralel.
Obati orang yang sedang terpapar racunnya
“Kalau memang anak kita sudah terkena dampak dari kita yang toxic tanpa kita sadari, ya kita obati pelan-pelan,” tambahnya menjelaskan.
Ketika kondisi toxic yang terjadi sudah memberikan dampak yang sangat parah, maka harus cepat-cepat dibawa ke psikolog, baik orang tua maupun sang anak.
Baca Juga: Pernah Nyangkut di Toxic Relationship? Ini 3 Tanda Trauma yang Sering Diabaikan
Tetapi kalau dampak yang diakibatkan masih terbilang tidak parah, orang tua berkesempatan untuk memperbaiki seiring dengan berjalannya waktu.
Lucy Kusman pun menegaskan bahwa orang tua harus menyadari untuk tidak membawa toxic dalam dirinya kepada sang anak, karena anak berpotensi juga menjadi orang tua yang toxic dikemudian hari.
“Yang paling mungkin terjadi dari orang tua yang toxic adalah menyebabkan anak yang nanti jadi toxic parents juga. Jadi bergulir terus, enggak abis-abis, jadi harus putus,” tegasnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjebak di Dalamnya, Ini 5 Tanda Pertemanan Toxic