Jika pihaknya mendapatkan izin, Totok melanjutkan, pihaknya tinggal berkoordinasi dengan Satgas Penanganan CoVID-19 setempat untuk mendapatkan masukan.
Sehingga PTM bisa terlaksana dengan baik dan tidak menjadi klaster baru penyebaran CoVID-19.
Pasalnya, saat ini kondisi perkembangan kasus penularan virus yang menginfeksi jaringan pernapasan manusia itu di Kota Banjarmasin sendiri kembali terjadi peningkatan.
"Hal ini tentu menjadi pertimbangan kita dalam menyiapkan PTM di sekolah," tukasnya.
Kendati demikian, Totok menegaskan bahwa pada dasarnya setiap sekolah sudah lama siap untuk menerapkan PTM.
Namun keadaan yang terjadi tidak memungkinkan, seperti adanya perpanjangan PSBB, PPKM, dan lain-lain menjadi kendala tersendiri.
Baca Juga: Pemprov Sulawesi Utara Terapkan Pemberlakuan PPKM Mikro di Desa Warembungan
"Sejak awal Januari sebenarnya kita sudah siap. Tapi ada saja kendala yang tidak bisa kita hindari," imbuhnya.
Disamping itu, ia menambahkan, PTM yang rencananya akan dihadapi juga harus memperhatikan kesiapan dari segi pengajar, ia berharap guru yang termasuk sebagai pegawai pelayan publik sudah divaksin sebelum menghadapi siswa dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
Dimana sudah ada beberapa sekolah yang tenaga pengajarnya menerima vaksin Covid-19 di Puskesmas terdekat seperti SMPN 8 dan SMPN 23.
"Intinya kita minta didahulukan agar siap melaksanakan PTM untuk jenjang SMP," tandasnya.
Baca Juga: Protokol Kesehatan di Banjarmasin Tetap Akan Diterapkan Meski PPKM Tak Dilanjutkan