Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak Covid-19. Nah, apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, maka pemkot akan memberikan intervensi salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka.
Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budidaya perikanan.
“Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya,” jelasnya.
Eri berharap, meski di tengah pandemi Covid-19, roda perekonomian warga Surabaya bisa tetap berjalan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh stakeholder.
Baca Juga: Optimalisasi JKN, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Untuk Semua Kalangan
Baginya, Covid-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati, rasa gotong royong bersama antara warga dan pemerintah.
“Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani Covid-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia,” jelasnya.
Dalam dialog tersebut, perwakilan warga setempat juga menyampaikan keinginannya kepada Pemkot Surabaya agar wisata Hutan Kota Pakal bisa segera dibuka.
Mereka berharap wisata Hutan Kota Pakal dapat dibuka untuk mendukung perekonomian warga sekitar.
Baca Juga: Resmi Dilantik, 17 Bupati dan Wali Kota di Jatim Harus Kerja Cepat, Tepat, dan Detail
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota menyatakan kesiapannya membuka wisata Hutan Kota Pakal. Namun dengan catatan, warga juga berkomitmen menjaga protokol kesehatan sesuai SOP yang akan diterapkan.
Ia mengaku, bahwa Forkopimda Surabaya telah bertekad akan kembali membuka perekonomian di Surabaya, tapi dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.