Wali Kota Surabaya Pimpin Panen Raya Bersama Kelompok Tani

9 Maret 2021 17:07 WIB
Foto: Wali Kota, Forkopimda dan Poktan Surabaya Panen Raya di lahan sawah wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa (09/03/2021).
Foto: Wali Kota, Forkopimda dan Poktan Surabaya Panen Raya di lahan sawah wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa (09/03/2021). ( )

Surabaya, Sonora.ID - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa (09/03/2021). Lokasinya, lebih tepatnya berada sekitar 100 meter di sisi timur Hutan Kota Pakal.

Secara simbolis, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Pakal melakukan panen raya padi Varietas Ciherang.

Usai melakukan panen padi secara simbolis, jajaran Forkopimda Surabaya bersama warga dan kelompok tani kemudian melakukan dialog langsung di Hutan Kota Pakal.

Baca Juga: Resmi Dilantik, 17 Bupati dan Wali Kota di Jatim Harus Kerja Cepat, Tepat, dan Detail

Untuk menuju lokasi, mereka pun berjalan kaki menyusuri perlintasan rel kereta api menuju Hutan Kota Pakal yang berada sekitar 100 meter di sisi barat dari tempat panen.

Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga.

Salah satunya adalah dengan memfasilitasi lahan untuk warga bercocok tanam atau memberikan bantuan bibit beserta pupuknya.

Baca Juga: Optimalisasi JKN, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Untuk Semua Kalangan

"Terkait semua aset, Insya Allah saya sudah minta didata oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT). Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya,” kata Eri.

Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak Covid-19. Nah, apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, maka pemkot akan memberikan intervensi salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka.

Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budidaya perikanan.

“Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya,” jelasnya.

Eri berharap, meski di tengah pandemi Covid-19, roda perekonomian warga Surabaya bisa tetap berjalan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh stakeholder.

Baca Juga: Optimalisasi JKN, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Untuk Semua Kalangan

Baginya, Covid-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati, rasa gotong royong bersama antara warga dan pemerintah.

“Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani Covid-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia,” jelasnya.

Dalam dialog tersebut, perwakilan warga setempat juga menyampaikan keinginannya kepada Pemkot Surabaya agar wisata Hutan Kota Pakal bisa segera dibuka.

Mereka berharap wisata Hutan Kota Pakal dapat dibuka untuk mendukung perekonomian warga sekitar.

Baca Juga: Resmi Dilantik, 17 Bupati dan Wali Kota di Jatim Harus Kerja Cepat, Tepat, dan Detail

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota menyatakan kesiapannya membuka wisata Hutan Kota Pakal. Namun dengan catatan, warga juga berkomitmen menjaga protokol kesehatan sesuai SOP yang akan diterapkan.

Ia mengaku, bahwa Forkopimda Surabaya telah bertekad akan kembali membuka perekonomian di Surabaya, tapi dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.

“Kalau ini (Hutan Kota Pakal) dibuka, panjenengan (anda) harus jalankan standar (protokol kesehatan) itu. Kalau tidak dijalankan maka ini bisa ditutup lagi. Nanti segera saya buatkan bersama teman-teman SOPnya,” tegasnya.

Karena itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini kembali berpesan kepada seluruh warga agar dapat mendukung pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan.

Pihaknya tak ingin ekonomi di Surabaya berhenti karena kasus Covid-19 meningkat.

“Ekonomi Surabaya harus tetap jalan, tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga. Siapa yang jaga? ya warganya juga. Makanya ayo dijogo bareng Suroboyo (Dijaga bersama Surabaya),” ujarnya.

Baca Juga: Sertijab Wali Kota, Gubernur Khofifah Tekankan Surabaya Tetap Jadi Barometer Kebangkitan Ekonomi Jatim

Sedangkan kepada kelompok tani yang hadir saat itu, Cak Eri juga berpesan, apabila ada permasalahan terkait bibit ataupun pupuk, hal itu bisa disampaikan kepada dinas terkait untuk dicarikan solusi bersama.

Baginya, kesejahteraan warga Surabaya adalah hal yang paling utama.

“Insya Allah pemerintah kota akan support ketika itu tujuannya untuk kepentingan warga Surabaya,” tuturnya.

Di waktu yang sama, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menyampaikan, bahwa kemajuan suatu desa, RT/RW itu tak lepas dari warganya.

Baca Juga: Satu Tahun Covid-19, Gubernur Jatim Klaim Capaian Vaksinasi Tertinggi

Makanya, ia berharap kepercayaan yang diberikan Pemkot Surabaya kepada warganya ini dapat terus dijaga.

"Jadi kemajuan desa RT/RW itu ada di panjenengan (anda). Jadi sangat luar biasa bapak wali kota memberikan kepercayaan kepada warga, baik masalah penanganan Covid-19 maupun ketahanan pangan," kata Danrem.

Apalagi, kata Danrem, Pemkot Surabaya juga menyanggupi keinginan warga terkait rencana membuka kembali kawasan wisata Hutan Kota Pakal.

Tentunya ketika sudah dibuka nanti, dia berharap, warga juga berkomitmen mendukung pemerintah menjaga SOP protokol kesehatan dengan ketat.

"Rencana di sini akan dibuka, jadi harus dijaga. Kalau kita manfaatkan lahan di sini untuk ketahanan pangan sudah sangat luar biasa. Ada peternakan, kolam, hingga tempat rekreasi. Mudah-mudahan ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Pakal ini," ujar Danrem.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektar yang ditanam padi, hari ini yang dipanen sekitar 2 hektar.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Wali Kota Surabaya: Tolong Dijaga Prokesnya

Untuk setiap 1 hektar yang dipanen itu menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 7.312 ton.

"Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektar, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14.624 ton," kata Herlambang.

Namun demikian, Herlambang menyebut, hasil GKP ini beratnya kemudian akan menyusut. Dari hasil panen 7.312 ton pada 1 hektar lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6.288 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Nah, ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3.961 ton dari hasil panen 7.312 ton pada 1 hektar lahan.

"Untuk bibit padi yang ditanam ini merupakan Varietas Ciherang, bantuan dari kami DKPP Surabaya. Selain bantuan bibit dan pupuk, kita juga memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani di Surabaya," pungkasnya. 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm