Hal tersebut bertujuan agar dapat mencegah beberapa kegiatan yang berpotensi menggangu kesehatan mental si anak.
"Jadi jika orang tua tidak tahu kegiatan sang anak di rumah, tentu tidak akan bisa mencegah. Sehingga harus tahu dulu apa saja kegiatan-kegiatan yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan mental pada anak," kata dr. Arie Yulianto.
Setelah dapat mencegah, orang tua juga diharapkan mampu mengenali secara dini tanda-tanda dari stres pada anak.
Dengan artian, jangan sampai anak-anak mengalami gangguan kesehatan terlebih dahulu baru kemudian orang tua menyadari.
Baca Juga: Olahraga Terbaik yang Aman untuk Ibu Hamil di Trimester Pertama
dr. Arie Yulianto sedikit memberikan contoh tanda-tanda perilaku anak yang sudah memiliki gangguan kesehatan mental.
Dia mengatakan, apabila si anak sudah mulai memberikan perilaku yang diradsa berlebihan maka besar kemungkinan anak tersebut sudah mulai mengalami gangguan kesehatan mental.
"Contohnya jika anak berubah menjadi hyperaktif sampai tidak bisa memfokuskan perhatiannya pada satu tugas tertentu," contoh dia.
Selain itu jika anak sering mengalami kecemasan berlebih sampai berlarut-larut hingga tidak bisa ditenangkan oleh orang tua besar kemungkinan si anak sudah terkena gangguan kesehatan mental.
Baca Juga: Tips Perawatan Diri yang Wajib Dilakukan Setiap Hari untuk Jaga Kesehatan Mental