Kenali Tanda-tanda dan Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental pada Anak saat Sekolah di Rumah

10 Maret 2021 20:00 WIB
Kenali Beberapa Tanda dan Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental pada Anak saat Sekolah di Rumah
Kenali Beberapa Tanda dan Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental pada Anak saat Sekolah di Rumah ( KSP)

Sonora.ID - Adanya pandemi Covid-19 di seluruh dunia mengharuskan kita untuk bisa menerapkan kebiasaan baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari, salah satunya pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Semula memang kegiatan PJJ adalah hal yang menyenangkan bagi sebagian anak, namun saat kegiatan belajar terus menerus dilakukan secara online dalam waktu yang lama ternyata cukup membuat mereka menjadi jenuh.

Apalagi dengan minimnya aktivitias bermain bersama teman di luar ruangan serta beban tugas sekolah yang harus diselesaikan dalam setiap harinya.

Beberapa masalah tersebut tentunya akan menimbulkan stres pada anak-anak bahkan dikhawatirkan bisa menggangu kemampuan mereka dalam hal bersosialisasi.

Baca Juga: Bicara tentang Mental Health, Tompi: Penting Banget untuk Memilih Teman

Dalam wawancara bersama Sonora FM Jakarta, dr. Arie Yulianto dari Mayapada Hospital mengatakan gangguan kesehatan mental yang menyerang pada anak biasanya ditandai dengan adanya perubahan perilaku, emosi dan pola pikir si anak secara drastis.

Perubahan-perubahan tersebut biasanya akan berdampak pada keterlambatan dalam perkembangan anak di usia tersebut.

"Akibat tiga hal gangguan ini si anak nantinya tidak mampu menempatkan dirinya dalam situasi di tengah-tengah masyarakat, baik itu dikeluarga, lingkungan sekolah atau lingkup masyarakat yang besar," papar dr. Arie Yulianto.

Maka dari itu orang tua sangat berperan penting untuk mengetahui kesehatan mental pada anak.

Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mencegah Seseorang Bunuh Diri

Hal tersebut bertujuan agar dapat mencegah beberapa kegiatan yang berpotensi menggangu kesehatan mental si anak.

"Jadi jika orang tua tidak  tahu kegiatan sang anak di rumah, tentu tidak akan bisa mencegah. Sehingga harus tahu dulu apa saja kegiatan-kegiatan yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan mental pada anak," kata dr. Arie Yulianto.

Setelah dapat mencegah, orang tua juga diharapkan mampu mengenali secara dini tanda-tanda dari stres pada anak.

Dengan artian, jangan sampai anak-anak mengalami gangguan kesehatan terlebih dahulu baru kemudian orang tua menyadari.

Baca Juga: Olahraga Terbaik yang Aman untuk Ibu Hamil di Trimester Pertama

dr. Arie Yulianto sedikit memberikan contoh tanda-tanda perilaku anak yang sudah memiliki gangguan kesehatan mental.

Dia mengatakan, apabila si anak sudah mulai memberikan perilaku yang diradsa berlebihan maka besar kemungkinan anak tersebut sudah mulai mengalami gangguan kesehatan mental.

"Contohnya jika anak berubah menjadi hyperaktif sampai tidak bisa memfokuskan perhatiannya pada satu tugas tertentu," contoh dia.

 

 

Selain itu jika anak sering mengalami kecemasan berlebih sampai berlarut-larut hingga tidak bisa ditenangkan oleh orang tua besar kemungkinan si anak sudah terkena gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Tips Perawatan Diri yang Wajib Dilakukan Setiap Hari untuk Jaga Kesehatan Mental

"Yang paling cukup banyak sekarang ini adalah gangguan perilaku anak seperti pembully, atau anak yang seringkali berbohong itu juga sudah termasuk," jelasnya lagi.

Dirinya menuturkan, selain tidak pernah keluar dan berinteraksi dengan teman sebayanya, terpapar layar seperti gadget atau laptop setiap hari juga bisa menjadi penyebab munculnya gangguan kesehatan mental pada anak.

Agar kesehatan anak dapat terjaga dengan baik dr Arie Yulianto memberi pesan kepada orang tua agar bisa memperhatikan keseimbangan pembagian waktu.

Pembagian waktu tersebut terdiri dari keseimbangan untuk melakukan aktivitas fisik, sedentari dan waktu tidur.

Baca Juga: Sumber Bahagia, dr. Cinta: Penting Berpelukan 8 Kali Sehari!

"Yang pertama ada keseimbangan pembagian waktu untuk antara aktivitas fisik seperti bermain atau belari dan aktivitas sedentari, dimana akativitas ini tidak membutuhkan banyak otot fisik contohnya duduk bersantai. Dan yang terakhir pembagian waktu untuk tidur," jelasnya.

Keseimbangan tersebut diusahakan untuk selalu diterapkan dan tercantum dalam agenda anak setiap hari.

"Jadi kalau bisa setiap hari kita buat hari-hari anak seperti bersekolah. Hal ini agar anak tetap disiplin," katanya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan tips kepada orang tua untuk bisa menghindari gangguan mental kesehatan pada anak.

Pertama, berikan lebih banyak pengetahuan dan perhatian selama pandemi Covid-19. 

Kedua dengarkan segala keluh kesah yang dialami anak selama belajar di rumah dan beri solusi yang baik.

Kemudian ketiga, dalam membuat jadwal rutinitas anak sehari-hari sebaiknya jangan hanya berdasarkan keinginan orang tua saja, libatkanlah anak untuk berkomunikasi dalam berdiskusi jadwal rutinitas.

Keempat, beri kesempatan pada anak untuk merenungkan kesalahannya yang sesuai. 

Lalu ajak anak untuk melakukan aktivitas yang cukup serta berikan contoh yang baik dari orang tua untuk si anak.

Baca Juga: Soal Kesehatan Mental, Berikut 5 Musisi yang Mengidap Bipolar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm