“Bila mengalami luka, bawa ke dokter, sembuhkan dulu lukanya dan difoto, suatu saat bisa jadi bukti. Rekam medis juga harus disimpan, bila melapor bisa menjadi petunjuk,” ujarnya.
Fakta menunjukkan bahwa orang terdekat banyak menjadi pelaku kekerasan. Orang yang dikenal baik oleh korban seperti orang tua kandung, paman, orang yang dikenal seperti tukang ojek, guru, dosen, tetangga sekitar kerap menjadi pelaku kekerasan.
Ia menyarankan agar korban kekerasan jangan takut melapor, memerlukan edukasi agar korban bisa mengatakan tidak ketika melihat sesuatu yang membahayakan.
Anggota keluarga yang lain juga harus peduli dengan sesama anggota. Bila ada perubahan prilaku anggota keluarga segera mencari tahu penyebabnya.
“Bila biasanya ceria, tiba – tiba murung, pendiam, cari tahu penyebabnya. Ajak ngobrol ketika ada anggota keluarga yang ada perubahan,” pukasnya.
Baca Juga: Kenali Tanda-tanda dan Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental pada Anak saat Sekolah di Rumah