Adapun warga yang juga merasa kesulitan dan kehilangan dengan berpindahnya warung milik Anik ini yaitu Agus Bandi (29) yang merupakan langganan warung Anik. “Akan merasa kehilangan pasti, warung ini setiap hari jadi langganan saya beli kalo makan,” ujar Agus.
Menurut Kabag Pemerintahan Umum Setda Kota Solo, Hendro Pramono, saat ini ia masih memastikan berapa jumlah hunian dan lahan yang terdampak pembangunan ini. Sementara hingga hari ini sudah 400-an hunian yang terdampak pembangunan rel layang Palang Joglo.
Oleh karena itu para warga di Kelurahan Banjarsari, Gilingan dan Nusukan yang berada di Kecamatan Banjarsari terancam terkena relokasi akibat pembangunan proyek ini.
“Mayoritas hunian berada di lahan PT KAI. Itu berasa di sepanjang rel dari Stasiun Balapan ke Simpang Joglo,” ujar Hendro, Rabu (3/3/2021)
Baca Juga: Lokasi Penggusuran Sunter Agung Akan Ditanami Tabebuya Kuning
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menuturkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Camat dan Lurah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah melakukan pembahasan dengan perwakilan PT KAI di Ruang Mangantai Praja Balai Kota Solo secara online, Rabu (3/3/2021).
Gibran mengatakan bahwa penyelesaian masalah-masalah nonteknis pembangunan akan diselesaikan terlebih dahulu dan segera mempercepat pembangunan. Dia menargetkan pembangunan proyek rel layang Palang Joglo ini segera dimulai pada Juli 2021.
Untuk dana sendiri akan menggunakan Anggaran Pendapatn dan Belanja Negara (APBN). Namun untuk besar nominal yang dibutuhkan dan rancangannya belum di publikasikan oleh Gibran.
Baca Juga: Tanggapan Walikota Terkait Korban Penggusuran yang Dukung Anies