Sonora.ID - Berikut ini ada 9 rekomendasi film Indonesia yang paling sedih dengan berbagai genre, siap-siap tissue ya!

Untuk mengisi waktu luang atau waktu istirahat, kita bisa manfaatkan waktu itu untuk menghibur diri dengan menonton film.

Bagi kamu yang sedang ingin menonton film yang sedih-sedih, beberapa film Indonesia ini bisa menjadi pilihan untuk kalian tonton. 

Baca Juga: 6 Film Baru yang Dirilis Bulan Maret 2021, Simak Disini Daftarnya!

My Idiot Brother

My Idiot Brother menceritakan sosok Angel (Adila Fitri) yang tak pernah mau menerima keadaan kakaknya yang bernama Hendra (Ali Mensan) yang terlahir dengan keadaan keterbelakangan mental.

 Angel sangat malu dan membenci kakaknya. Namun sebagai sebagai kakak, Hendra tidak pernah merasa sedih mendapatkan perlakuan seperti itu dari adiknya.

Habibie Ainun

Film ini menceritakan babak awal kehidupan Habibie kecil hingga masa awalnya berkuliah di Aachen. Tak lupa, film ini juga menceritakan kisah cinta yang terjadi antara Habibie dengan Ainun Habibie.

Perjuangan mereka hidup sebagai pasangan muda ditampilkan cukup banyak. Selain kisah cinta, Faozan juga turut memasukkan kisah pilu Habibie saat ibunya, Tuti Marini Puspowardojo.

Kabar meninggalnya sang ibu Habibie terima ketika menjalani studinya di Jerman, sehingga ia tak sempat membersamai ibunya pada saat-saat terakhir.

Surat Kecil untuk Tuhan

Film ini diangkat dari kisah nyata, dari novel yang berjudul sama. Menceritakan gadis 13 tahun bernama Keke yang diperankan oleh Dinda Hauw yang lahir dari keluarga sangat berada.

Semuanya tampak sempurna sampai kemudian kanker jaringan lunak menghampirinya. Penyakit langka dan dia adalah yang pertama di Indonesia.

Melihat bagaimana Keke berjuang untuk sembuh dan ketulusan orang-orang di sekitarnya cukup meremas-remas hati para penonton sampai tidak kuasa membendung air mata.

Baca Juga: International Women's Day, Ini 7 Film yang Bercerita tentang Perempuan

Critical Eleven

Critical Eleven adalah tentang kehidupan sepasang suami istri yang saling mencintai. Kemudian masalah hidup membuat mereka tanpa sengaja saling melukai.

Ale diperankan oleh Reza Rahadian dan Anya diperankan oleh Adinia Wirasti. Mereka sepasang suami istri yang sangat romantis lagi harmonis.

Namun, pernikahan tidak selalu tentang keindahan seperti itu. Terutama ketika mereka akhirnya merasakan kehilangan terbesar dan saling tenggelam dalam kesakitan.

Sabtu Bersama Bapak

Gunawan (Abimana Aryasatya) adalah seorang ayah yang mengidap penyakit kronis. Ia divonis hanya bisa bertahan hidup setahun lagi. Guna mengisi kekosongan jika kelak ia meninggal nanti, ia pun membuat rekaman yang disimpan dalam kaset.

Ratusan kaset itu ia titipkan pada sang istri (Ira Wibowo). Kaset itu ditujukan untuk kedua anaknya, Satya dan Cakra. Satu buah kaset hanya bisa diputar setiap Sabtu.

Dear Nathan

Dear Nathan merupakan film yang diangkat dari novel best seller karya Erisca Febriani. Film ini menceritakan tentang Nathan, seorang siswa SMA yang terkenal badung.

Takdir mempertemukan ia dengan seorang perempuan bernama Salma yang merupakan murid baru di sekolahnya dan seketika jatuh cinta.

Seiring berjalannya waktu mereka jadi lebih saling mengenal sampai Salma mengetahui kebenaran keluarga Nathan.

Serigala Terakhir

Sebenarnya Serigala Terakhir merupakan film bergenre action, tetapi beberapa konflik dalam film ini justru membuat penonton sedih dibuatnya.

Serigala Terakhir menceritakan bagaimana kuatnya persahabatan di antara geng. Selain cerita dan adegan perkelahiannya, ada satu nilai tambahan untuk Serigala Terakhir, sebab film ini dibintangi oleh para aktor tampan seperti Vino G Bastian, Dion Wiyoko, Ali Syakieb, Abimana Aryasatya, dan Fathir Muchtar.

Posesif

Film Posesif menjadi debut Putri Marino sebagai pemain film layar lebar. Di film ini, Putri Marino dan Adipati

Dolken berperan sebagai sepasang kekasih. Putri Marino berperan sebagai Lala, seorang siswi SMA yang jatuh cinta kepada Adipati Dolken yang berperan sebagai Yudis.

Yudis memiliki sikap posesif sehingga membuat hubungan keduanya tak sehat. Berkat akting di film Posesif ini, Putri Marino dianugerahi Piala Citra sebagai 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017.

Radit Dan Jani

Film ini menceritakan kisah cinta yang dialami Radit (Vino) dan Jani (Fahrani), pasangan muda yang nekat menikah walau mendapat tentangan dari orangtua Jani. Mereka hidup bersama tanpa tujuan yang jelas dan pekerjaan tetap.

Pada suatu hari, Jani mendapati dirinya ternyata hamil. Kerasnya kehidupan membuat mereka terbangun dari kenyataan. Semenjak Jani hamil, Radit merasa bahwa hidupnya harus berubah. Radit pun menjauhkan narkoba yang telah membuatnya kecanduan dan berusaha mencari penghasilan tetap untuk menghidupi Jani dan calon buah hatinya.

Sayangnya harapan Radit untuk melihat anaknya lahir tak sesuai dengan kenyataan. Orangtua Jani membenci sosok Radit dan membuatnya keduanya berpisah. Jani dijodohkan dengan pria pilihan orangtuanya. Pada suatu waktu di sebuah taman, Radit hanya termenung dan menangis melihat anaknya bahagia dibesarkan Jani dan suami baru mantan istrinya tersebut.