Sonora.ID - Tak mudah untuk memulai sesuatu yang baru atau keluar dari zona nyaman yang sudah lama dimiliki, tetapi hal-hal besar dalam hidup kerap kali datang bukan dari zona nyaman.

Maka penting bagi setiap orang untuk berkembang dan keluar dari zona nyaman demi masa depan yang lebih baik, bahkan demi kehidupan dan kualitas diri yang lebih baik juga.

Sayangnya, keraguan kerap kali muncul ketika ingin memulai sesuatu yang baru dalam hidup, bukan hanya pekerjaan, tetapi juga hubungan, relasi, atau bisnis.

Baca Juga: Gak Ribet tapi Berdampak Besar, 3 Cara Ampuh Lakukan Self Healing

Memberikan penjelasan terkait dengan keraguan tersebut, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menyebutkan bahwa sebenarnya keraguan itu muncul bukan terhadap apa yang akan terjadi, tetapi justru karena masa lalu.

“Setiap kali kita ragu, banyak sekali dialog-dialog dalam kepala kita, mengenai apa yang akan terjadi dan lain-lain. Kita itu sebenarnya ragu mengenai masa lalu, ini agak aneh sebenarnya,” jelas Hing dalam program Smart NLP di Radio Smart FM.

Biasanya orang ragu karena memiliki pengalaman pernah gagal, pernah ditolak, atau pernah dikecewakan.

Baca Juga: Berdamai dengan Masa Lalu Untuk Kehidupan Masa Depan yang Baik

Pengalaman masa lalu inilah yang kemudian membentuk keraguan pada saat ingin melangkah, karena takut masa lalu yang tidak menyenangkan tersebut terulang kembali.

“Nah, itu kata kuncinya, PERNAH. Pernah berarti masa lalu. Jadi sebenarnya kalau kita menghadapi masa depan, itu kan masih 0 (nol) belum terjadi apa-apa. Anehnya, ragu itu menyangkut masa lalu. Hal yang pernah kita alami, derita, jatuh, dikecewakan, ditolak, itu kan yang membuat kita ragu,” sambungnya menjelaskan.

Hing memberikan contoh, seorang anak kecil yang belum memiliki pengalaman apapun, cenderung akan lebih yakin melangkah dan mencoba berbagai hal dalam hidupnya.

Baca Juga: Hing: Waktu Istirahat Justru Timbulkan Pikiran Negatif? Lakukan Hal Ini

Mengapa?

Karena sang anak kecil tersebut belum memiliki pengalaman atau masa lalu yang membentuk keraguan dalam dirinya.

“Waktu kita masih kecil kita ragunya apa? Kita nyobain apa saja. Setelah kita melalui berbagai pengalaman, berbagai kejatuhan, akhirnya apa yang terjadi sama kita? Mulai kita belajar ragu,” tegas Hing.

Keraguan ini juga mungkin terjadi bukan dari pengalaman sendiri, tetapi juga dari pengalaman orang lain yang kita dengar atau kita lihat sendiri.

Baca Juga: Hidup ‘At the Moment’ Lebih Baik daripada Terikat dengan Masa Depan?