3. Tak di Perhatikan WHO
Meski tergolong sebagai salah satu mutasi virus covid-19, N439K justru di nilai dipandang sebelah mata oleh WHO. Hal ini terbukti hingga saat ini WHO belum mengemukakan apapun mengenai mutasi N439K.
Sementara pihak WHO mengklaim bahwa hingga saat ini masih mengadakan pengkajian terhadap mutasi N439K.
"Ini sebenarnya mutasi single, hanya ada satu mutasi pada jenis varian ini. Jenis varian ini bukan yang diminta oleh WHO untuk mendapat perhatian khusus," katanya di Jakarta, Minggu (14/3/2021), dikutip dari Antara via Kompas.com,
Baca Juga: Epidemiolog Sebut, Varian Baru Covid-19 N439K Berpeluang Turunkan Efikasi Vaksin
4. Telah Menginfeksi 30 Negara
Menyoroti soal mutasi N439K, Ikatan Dokter Indonesia mengatakan bahwa virus ini telah menginfeksi sebanyak 30 negara.
Anehnya hingga saat ini justru banyak orang yang tidak mengenal bahaya virus N439K.
Tak ingin ikut kecolongan dalam jumlah yang besar, IDI meminta masyarakat Indonesia untuk lebih waspada terhadap mutasi N439K.
Meski hingga saat ini IDI belum dpat memastikan apakah virus ini lebih cepat menular atau lebih berbahaya dari varian lain, namun pihaknya tetap meminta masyarakat untuk menjaga dirin dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga protokol kesehatan secara maksimal.
"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujar Daeng dalam keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga: Mutasi Covid-19 Dicurigai Masuk Makassar, Wali Kota: Daya Tular Lebih Cepat