Banjarmasin, Sonora.ID - Belum sepekan dibentuk, Tim Pembinaan Anak Jalanan (Anjal) dan Pengamen yang dibentuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Banjarmasin langsung beraksi.
Terbaru, Selasa (16/03) siang, Tim Pembinaan Anjal dan Pengamen bentukan kembali melakukan patroli untuk pembinaan anjal di Kawasan Pasar Ujung Murung dan Sudimampir Baru.
Hasilnya, belasan anjal yang kerap dikeluhkan pedagang digaruk oleh petugas dan mendapat pembinaan langsung di tempat.
Kasi Pembinaan anak Jalanan Disperdagin Kota Banjarmasin, Afriansyah mengungkapkan, penertiban dan pembinaan terhadap anjal maupun pengamen di pasar tradisional, setelah menerima banyak pengaduan dari pedagang.
Baca Juga: Maraknya Gepeng dan Anjal, Dinsos Palembang Tegas Lakukan Razia
Bahkan dari informasi yang didapatnya, ada beberapa oknum anjal maupun pengamen kerap minta duit dengan unsur memaksa.
"Keluhan pedagang itu biasanya ada pengamen atau anjal yang minta-minta, karena tidak diberi kadang dia bertahan. Intinya kalau tidak dikasih jangan ada unsur paksaan lah, menjauh saja langsung," ucapnya kepada Smart FM Banjarmasin.
Ia menuturkan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya tidak menertibkan anjal dan pengamen. Hanya saja melakukan pembinaan.
Meski demikian, Ia tidak pernah melarang setiap orang mencari rezeki asalkan jangan pernah mengganggu ketertiban di pasar.
Baca Juga: Liposus, Solusi Dinsos Makassar Tuntaskan Masalah Anjal
"Kita hanya menyampaikan terhadap anak jalanan dan pengamen bahwa apabila mencari rezeki, tetapi jangan mengganggu orang, itu tidak dianjurkan dan diizinkan," ujarnya.
Ia mengaku juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penertiban terhadap anak jalanan maupun pengamen yang kerap bermasalah.
"Kami sampai saat ini masih diarahkan untuk pembinaan saja. Kedepannya kami akan koordinasikan ke Dinas Sosial dan dinas pemberdayaan perempuan dan anak untuk kegiatan ini," pungkasnya.
Baca Juga: Marak Pengemis dan Anjal Saat Pandemi, Dinsos Makassar Garap Program ini
Sementara itu, salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, sering diminta secara paksa oleh anjal disaat berjualan.
"Biasanya minta-minta secara paksa. Kalau tidak diberi dia bertahan, membuat pembeli saya tidak enak," tuturnya.
Senada dengannya, Pedagang Es Nyiur yang biasa berdagang di kawasan Pasar Sudimampir juga mengatakan, kadang yang mengganggu bukan hanya anak jalanan, bahkan badut-badut menurutnya juga meresahkan.
"Bikin ribut speaker yang dibawa badut jalanan. Kalau anjal tidak dikasih bertahan," tutupnya.
Baca Juga: Fenomena Anjal di Palembang, Timbulkan Keresahan di Masyarakat?