Meski demikian, dr. Herry menyebutkan bahwa orang yang mengalami kencing manis belum tentu mengalami diabetes dalam kadar yang berat.
“Mengenai berat atau ringannya sih, enggak ada hubungannya. Pokoknya kalau sudah ada gula darah di dalam urine, artinya kadar gula darahnya meningkat di atas normal, gitu saja,” sambungnya memaparkan.
Kondisi kencing manis ini tidak bisa dijadikan sebagai patokan seseorang mengalami diabetes, karena yang harus menjadi patokan adalah pemeriksaan gula darah yang dilakukan dilaboratorium atau yang diambil dari jari yang bisa dilakukan di rumah.
Baca Juga: Diabetes Menurun pada Anak? Dokter: yang Lebih Berpengaruh adalah…
Sebelumnya, dr. Herry menjelaskan secara sederhana bahwa diabetes ini adalah sebuah penyakit atau kelompok gejala yang muncul karena adanya peningkatan kadar gula yang di atas normal.
“Jadi ada gejala yang muncul akibat gula darah yang tinggi, sebabnya karena produksi insulin dari pankreas jumlahnya sedikit atau bahkan tidak ada, dan kerjanya juga kurang baik,” papar dr. Herry.
Pihaknya juga menjelaskan, salah satu tandanya adalah gula darah yang di atas 200 yang menetap hampir sepanjang waktu, sehingga menimbulkan komplikasi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Benarkah Gula Aren Tidak Memicu Kadar Gula dalam Tubuh? Ini Kata Dokter