Kerabat NA Diduga Ambil Untung dari Pembongkaran Stadion Mattoanging

18 Maret 2021 07:30 WIB
Proses pembongkaran Stadion Mattoanging yang dipimpin Gubernur Nurdin Abdullah pada Oktober 2020 lalu.
Proses pembongkaran Stadion Mattoanging yang dipimpin Gubernur Nurdin Abdullah pada Oktober 2020 lalu. ( Istimewa)

Makassar, Sonora.ID - Rehabilitasi Stadion Mattoanging tak pernah luput dari kontroversi. Setelah menuai sorotan dari Wali Kota Makassar Danny Pomanto terkait amdal dan andalalin, kali ini giliran pembongkaran Stadion Mattoanging yang terindikasi jadi modus untuk meraup keuntungan.

Tak tanggung-tanggung, orang terdekat Gubernur non aktif Nurdin Abdullah (NA) diduga menerima sebagian hasil penjualan besi tua Stadion Mattoanging.

Hal itu disampaikan Pengamat Keuangan Negara sekaligus Peneliti Senior Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Patria Artha (UPA), Bastian Lubis kepada Smartfm Makassar, Rabu (18/3/21).

Baca Juga: Surati Dispora Sulsel, Pemkot Makassar Batalkan Izin Amdal Stadion Mattoanging

Menurut Bastian, hasil lelang besi tua Stadion Mattoanging yang ditaksir appraisal dapat mencapai 3, 4 miliar rupiah. Sayangnya, yang disetor ke kas daerah hanya sekitar 1,3 miliar saja.

"Jadi pembongkaran stadion itu bukan niat untuk membangun, tidak ada. Tapi untuk mengambil duit, untuk menjual besi tuanya toh," ujar Bastian.

Menurut Bastian, ada keterlibatan kerabat dekat NA dalam lelang besi tua Stadion Mattoanging.

Tak heran, saat itu NA getol membongkar Stadion Mattoanging sebagai dalih persiapan rehabilitasi. Padahal menurutnya, Stadion Mattoanging sulit dibangun lantaran Pemprov Sulsel tengah mengalami defisit kas yang parah.

Baca Juga: Dishub Makassar Tunggu Sikap Pemprov Sulsel Soal Stadion Mattoanging

"Kalau prinsip keuangan negara, kalau ingin membangun harus tersedia dulu anggarannya baru membongkar. Kalau gak (anggaran), ya gak bisa membongkar. Akhirnya kan hanya untuk menjual besi tua aja," tegasnya.

Bastian juga menilai, pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi harapan terakhir pembangunan Stadion Mattoanging tak akan terwujud.

Sebab, menurutnya, anggaran PEN umumnya digunakan untuk membiayai sektor UMKM, tidak untuk pembangunan Stadion.

"Gak bakalan jadi ini stadion, kalau PEN itu umumnya untuk perut masyarakat ya dialihkan ke UMKM, tidak untuk stadion," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Aset BKAD Sulsel Murniati mengungkapkan, pemenang lelang pembongkaran Stadion Mattoanging adalah perusahaan asal Kota Semarang, Jawa Tengah. Namun pihak BKAD tak menyebutkan secara rinci nama dan latar belakang perusahaan tersebut.

Sementara, Kepala BKAD Sulsel Muhammad Rasyid menyebut pemenang lelang bukan perusahaan melainkan perorangan. Belakangan, ia tak lagi bersedia memberi keterangan apapun kepada wartawan.

Baca Juga: Pemkot Makassar Siapkan Lahan di Untia, Pengganti Stadion Mattoanging

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm