Eloy menekankan bahwa komitmen adalah kemampuan untuk bertahan, bukan hanya satu bulan atau dua bulan, tetapi dalam waktu yang lama.
“Dalam waktu yang lama, setelah masa-masa honey moon itu berakhir. Jadi, kalau menikah itu bulan-bulan pertama masih honey moon itu belum memerlukan komitmen, karena semuanya masih berjalan dengan indah,” sambungnya memaparkan.
Seseorang dikatakan berkomitmen ketika dirinya masih mau berjuang dan bertahan meski diterpa banyak tantangan.
Baca Juga: 5 Tanda si Dia Bukan Pasangan Hidup yang Tepat, Sadari Sebelum Terlambat!
“Tapi kalau sudah tiga tahun keluarga kok jadi begini, istri dan suami kok tidak seperti waktu pacaran dulu, nah, di sanalah komitmen diuji. Jadi komitmen adalah keputusan untuk tetap berpegang tekun pada apapun yang sedang dikerjakan, janji, hubungan, dan mimpi-mimpi. Meskipun itu semua dihadang berbagai macam tantangan yang tadinya tidak pernah diprediksi,” tegas Eloy menjelaskan.
Eloy mengatakan bahwa komitmen ini memang tidak pernah mudah, karena tak jarang tantangan datang tanpa diprediksi.
Hal-hal yang tidak pasti dan tidak bisa diprediksi inilah yang membuat banyak orang mulai kehilangan komitmen dan mulai melepas pada janji dalam hubungan.
Baca Juga: Resep Anti Berantem dengan Pasangan, Hing: Pelajari Titik Didihnya!