Kalsel Masuk Tambahan 5 Provinsi Prioritas Nasional Penanganan Covid-19

19 Maret 2021 13:20 WIB
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarmasin, Sonora.ID – Pemerintah pusat kembali menyoroti peningkatan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel). Sehingga provinsi dengan ibu kota Banjarmasin ini, dimasukan dalam prioritas penanganan kasus secara nasional.

Selain Kalsel, ada 4 provinsi lain yang juga ditetapkan sebagai prioritas, yaitu Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.

Atas dasar itu lah, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kalsel akan diperpanjang dari yang semula berakhir 23 Maret menjadi 5 April 2021.

Baca Juga: Jelang PTM di Banjarmasin: Guru Divaksin, Siswa Dilarang Saling Pinjam Alat Belajar

"Direncanakan PPKM Mikro diperpanjang dari 23 Maret sampai 5 April. Dan ada penambahan wilayah prioritas, di Kalteng, Kalsel, NTB, NTT dan Sulut," ungkap Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, kepada sejumlah media usai usai melakukan rapat koordinasi secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, pada Kamis (18/03) sore.

Sebelumnya menurut Safrizal, pemerintah hanya menetapkan PPKM Mikro dilaksanakan di Jawa dan Bali.

Namun, pada akhirnya juga diterapkan di Kalsel sebagai upaya menekan angka penularan dari tingkat terkecil di masyarakat.

"Hari ini rata-rata pertambahan antara 170-200 kasus setiap hari mulai Januari. Padahal kita sudah berusaha menambah testing melalui kewajiban test Antigen," tuturnya.

Baca Juga: Tim Yustisi Gencar Laksanakan Pemantauan Prokes, 15 Orang Terjaring

Dijabarkan Safrizal, tercatat sedikitnya 9 ribu kasus sepanjang Januari hingga Maret 2021. Dengan case fatality rate (CFR) sebesar 2,09 persen, atau berada di bawah nasional sebesar 2,7 persen.

"Penambahan kasus iya, tapi kenaikan yang tajam tidak. Makin rajin melakukan testing, mudah-mudahan makin banyak kasus positif yang kita rawat dan karantina. Maka tingkat penyebarannya akan turun," imbuhnya.

Baca Juga: Sadar Prokes Melonggar, Satgas Covid-19 Banjarmasin Pun Bentuk Tim Pengawas

Dibeberkan Safrizal, dari total 9 ribu kasus tadi, angka kematian hanya sebesar 2 persen. Di mana, pasien positif yang meninggal akibat Covid-19 sebagian besar memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Semuanya komorbid. Jadi harus lebih berhati-hati, semua yang meninggal di 2021 ini semuanye memiliki penyakit penyerta seperti darah tinggi, jantung, diabetes dan lainnya," tandasnya.

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm