Untuk mengenalkan semua itu, komunitas merencanakan kegiatan 'Goes To School' untuk memberikan pembelajaran pusaka kepada para siswa.
Dalam kesempatan yang sama, Abah Ari Jinjin dari Komunitas Golok dan Pedang Sepuh Nusantara (GPS) sepakat dengan Abah Ghani.
"Nilai luhur tidak sekedar diingat-ingat saja, lebih utama perlu dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut menjadi aset kekayaan khasanah budaya yang meliputi filsafat dan seni hasil pemberdayaan budi pekerti manusia," ujarnya.
Baca Juga: UNESCO Tetapkan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia-Malaysia
Abah Ari menambahkan dalam benda pusaka banyak hal yang bisa dipelajari, terutama bagi generasi muda.
"Seperti teknologi, seni, tradisi, sejarah, filosofi, spiritual, fungsi sosial. Dilihat dari sudut teknologi, proses dan teknik pembuatan keris empu ratusan tahun lamanya ini merupakan salah satu peninggalan sejarah sebuah seni budaya kerajaan nusantara khususnya pasundan," Pungkasnya.
Baca Juga: Cara Menikmati Warisan Budaya Candi Borobudur ala Generasi Milenial