“Hampir semua di dunia global, local banyak berpengaruh, media yang sudah mapan juga terpengaruh. Mau tidak mau harus melakukan perubahan. Perubahan juga harus diiringi pemahaman teknologi, wartawan tetap ada sesuai undang undang yang ada, yang berubah bukan wartawannya tapi flat form, perlu penyesuaiaan. Dasar ideologi tetap sama, pers harus menyampaikan yang benar, pers harus membela masyarakat, membela demokrasi, HAM. Yang berubah channel atau flat form, wartawannya tetap ada,” pukasnya.
Hari pers yang jatuh pada 9 February 2021 mendorong dampak covid terhadap pembenahan ekonomi. PSBB memberikan banyak dampak terutama pada sector informal. Pedagang kecil, sopir taxi sangat terdampak. Saat ini sudah ada harapan baru setelah adanya vaksin.
“Vaksin memberi harapan, membentengi diri, meskipun virus tetap ada. Kita mengingatkan teman teman media kalau bisa statementnya lewat media lain seperti telepon, WA atau teknologi. Kalau ketemu langsung bisa lewat kordinator, kita ingatkan untuk menjaga jarak. Perusahaan media juga harus mengingatkan,” ucapnya.
Baca Juga: Jaga Ketersediaan Daging, Disdag Palembang Jalin Kerjasama dengan Bulog