“Dengan berbagai macam alasan, kalau terputus pengobatannya, kuman-kuman penyebab Tuberkulosis yang ada di paru-parunya itu tidak semuanya mati, karena kumannya ada beberapa jenis,” jelasnya menambahkan.
Ada kuman yang jenisnya tidur dan bersembunyi, jenis kuman yang satu ini cenderung sulit untuk dimatikan, maka penting adanya pengobatan non stop selama 6 bulan tersebut.
Selama waktu pengobatan tersebut, penderita diberikan antibiotik agar kuman penyebab Tuberkulosis mati secara tuntas.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Penderita Diabetes Bisa Berujung pada TBC, Kalau...
“Orang-orang yang minum obat untuk Tuberkulosisnya kadang minum kadang tidak, kuman di dalam tubuhnya itu akan resistan terhadap obat-obatan yang diberikan. Akibatnya, penderita harus diberikan obat lapis kedua, jadi obat yang lebih kuat,” sambung dr. Santi.
Pengobatan pada lapis kedua ini akan memakan biaya yang lebih besar dan waktu yang lebih lama, daripada mematikan bakteri yang biasa.
Jadi, yang awalnya pengobatan bisa dilakukan dalam waktu minimal 6 bulan, ketika tidak dilakukan dengan konsisten pada pengobatan bisa memakan waktu yang jauh lebih panjang.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Penderita Diabetes Bisa Berujung pada TBC, Kalau...