Sonora.ID - Investasi ilegal adalah kegiatan penawaran penghimpunan dana masyarakat tanpa izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi ilegal tidak melulu dalam sektor keuangan, bisa saja di bidang koperasi, perdagangan, umroh, perkebunan, forex, dan lain-lain.
Tongam L Tobing, Ketua Satgas Waspada Investasi OJK mengatakan jika dilihat dari maraknya penawaran investasi Ilegal di Indonesia, cukup menjadi pengalaman bagi masyarakat.
Baca Juga: Ingin Berinvestasi? Berikut 4 Kiat Sukses Investasi Ala Warren Buffet
"Kami tentunya melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari kegiatan-kegiatan investasi ilegal," ujar Tongam dalam program Smart Financial Wisdom Radio Smart FM belum lama ini.
Ia menyebutkan beberapa ciri utama dari investasi ilegal pada umumnya menawarkan imbal hasil tinggi dalam waktu cepat kepada masyarakat tanpa risiko.
"Investasi ilegal biasanya menggunakan tokoh agama atau masyarakat sebagai testimoni. Padahal tokoh masyarakat itu tidak berniat untuk itu," jelasnya.
Baca Juga: 5 Cara Memulai Investasi, Jangan Ditunda, Yuk Mulai dari Sekarang
Tongam melanjutkan, yang perlu diingat untuk menghindari investasi ilegal adalah tidak mungkin orang lain membuat kita kaya. Ini logika yang kurang dipahami masyarakat.
"Contohnya kampung kurma dijual kavling 400 m - 500 m dengan ditanami lima pohon kurma seharga Rp 89,5 juta kemudian empat tahun mendatang kita bisa mendapat untung Rp 175 juta selama 100 tahun, ini kan tidak rasional," tegasnya.
Ia menegaskan, jika ada tawaran investasi yang menggiurkan cobalah untuk mengingat 2 L yang artinya 'Logis' dan 'Legal'.
Baca Juga: Sebelum Anda Berinvestasi, Yuk Coba Kenali Dulu Profil Risikonya
"'Legal' artinya tanyakan terlebih dahulu izinnya. Karena setiap usaha yang ada di Indonesia wajib memiliki izin. Kemudian yang kedua 'Logis', yang artinya rasional. Tidak mungkin lah orang mau memberikan kita 1% perhari. Itu tidak masuk akal," kata Tongam.
Ia menambahkan, tingkat pendidikan formal seseorang tidak selamanya berkorelasi dengan literasi keuangannya. Orang Indonesia kurang mengerti bahwa tidak ada risiko rendah hasil tinggi.
"Orang Indonesia maunya tidak ada risiko tapi hasilnya tinggi. Itu dia yang menjadi makanan bagi orang-orang di balik pelaku investasi ilegal. Makanya Satgas Waspada Investasi OJK secara masif melakukan edukasi kepada masyarakat," tutupnya.