Dalam pernyataannya, Moeldoko menyebutkan bahwa ada tarikan dan pertentangan ideologi di tubuh Partai Demokrat.
AHY menilai pernyataan tersebut tak hanya mengandung kebohongan, tetapi juga hasutan, dan hal ini bukan pertama kalinya terjadi.
Berdasarkan keterangan putra mantan Presiden RI tersebut, Moeldoko kerap kali melontarkan pernyataan yang dilandasi dengan kebohongan sejak ia terlibat dalam perkara di Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
Baca Juga: SBY Mengaku Malu Pernah Beri Jabatan Penting ke Moeldoko di Eranya
“Seluruh kader yakin bahwa Moeldoko tidak memedulikan etika dan nilai moral yang kita pedomani sebagai bangsa yang beradab, apa lagi nilai-nilai etika keperwiraan dan keprajuritan,” sambung AHY tegas.
Lebih dari itu, menurut AHY seluruh masyarakat Indonesia pun mulai mempertanyakan kapasitas Moeldoko, mengingat dirinya adalah pajabat negara.
“Bagaimana mungkin pejabat tinggi negara mengambil keputusan secara serampangan, gegabah, emosional, dan jauh dari akal sehat,” tegasnya lagi.
Baca Juga: Turun Tangan, SBY: yang Dilakukan Moeldoko di Luar Pengetahuan Presiden